Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Belakangan jagat maya dihebohkan dengan adanya isu munculnya Selat Muria setelah adanya banjir yang melanda wilayah Kabupaten Demak, Kudus, Groobogan dan Pati. Bahkan banyak yang menarasikan jika Selat Muria bisa muncul dalam waktu dekat.

Terkait hal ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengklarifikasi narasi yang beredar luas tentang kemungkinan kemunculan kembali Selat Muria di pesisir Demak, Jawa Tengah.

Ir Eko Soebowo, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN mengatakan jika Selat Muria tidak akan terbentuk kembali dalam waktu dekat atau bahkan jutaan tahun ke depan.

”Berdasarkan kondisi geologis, formasi Selat Muria kembali adalah tidak mungkin karena proses pembentukan geologi membutuhkan waktu yang sangat panjang, mencapai jutaan tahun,” kata Eko dalam sebuah diskusi di Gedung BJ Habibie, Jakarta Pusat dikutip dari Detik.com, Jumat (29/3/2024).

Diskusi tersebut muncul sebagai respons terhadap narasi viral yang menyebar beberapa pekan terakhir, menyebutkan bahwa Selat Muria, yang dulu dikatakan telah hilang, mungkin muncul kembali karena fenomena penurunan tanah di Demak.

Namun, Eko menyatakan wilayah Demak, yang secara geologis didominasi oleh endapan kuarter berupa aluvial Pantai, mengalami penurunan tanah karena faktor-faktor seperti pengambilan air tanah berlebih. Sehingga hal ini tidak langsung terkait dengan kemunculan kembali Selat Muria.

Menurut Eko, banjir yang terjadi di Demak lebih disebabkan oleh curah hujan ekstrem dan kurangnya kesadaran lingkungan oleh pemerintah daerah.

”Jika pemerintah dapat menangani bendungan dengan baik dan mengatasi pendangkalan, Insya Allah banjir dapat dihindari,” tambah Eko.

Karena itu, Ia mendesak pemerintah daerah untuk membuat regulasi yang ketat sebagai upaya mitigasi, mengingat dampak signifikan dari penurunan tanah terhadap lingkungan dan keselamatan masyarakat.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler