Candi Borobudur sebagai ikon utama diharapkan dapat menarik perhatian dunia, sekaligus mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra, menambahkan bahwa standar penyelenggaraan terus ditingkatkan seiring dengan diperolehnya World Athletics Label.
Jumlah petugas marshall dan tim medis juga ditambah masing-masing hingga 15 persen, dengan total 1.800 personel dan 258 tenaga medis.
”Kami memastikan ajang ini benar-benar berkelas dunia,” kata Sutta.
Menurutnya, pengelolaan lintasan dan fasilitas untuk peserta telah sesuai dengan standar keamanan internasional. Bahkan, ia turut memantau kesiapan desa-desa yang akan dilintasi pelari.
”Masyarakat setempat sangat ramah, fasilitas memadai, dan venue sudah memenuhi standar yang disyaratkan,” ungkap Hakeem.
Murianews, Magelang – Gelaran Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 yang akan berlangsung pada Minggu (1/12/2024), dipastikan semakin meriah dengan kehadiran 10.500 pelari dari dalam dan luar negeri.
Sebanyak 158 di antaranya merupakan peserta asing dari 28 negara, termasuk Kenya, Ethiopia, Belanda, Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
Jumlah pelari asing tahun ini meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu yang hanya mencatatkan 78 peserta. Keberhasilan ini tidak lepas dari pengakuan internasional, di mana pada Mei 2024, ajang ini memperoleh sertifikasi Road Race Label dari World Athletics.
Sertifikasi tersebut menjadikan Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 sebagai salah satu dari tiga ajang lari di Indonesia yang diakui dunia, bersama Jakarta Marathon dan Bali Marathon.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudnana, mengungkapkan rasa bangganya terhadap pencapaian ini.
Dalam konferensi pers di Grand Artos Hotel Kota Magelang, Sabtu (30/11/2024), Nana menyebutkan total pendaftar tahun ini mencapai 44.000 orang, dengan kuota terbatas hanya untuk 10.500 pelari.
”Saya kira ini adalah pencapaian yang membanggakan. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk panitia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Media Kompas, Bank Jateng, dan Yayasan Borobudur Marathon,” ujar Nana.
Nana berharap, ajang ini tidak hanya menjadi perlombaan olahraga, tetapi juga sarana mempromosikan pariwisata dan budaya Jawa Tengah.
Standar dunia...
Candi Borobudur sebagai ikon utama diharapkan dapat menarik perhatian dunia, sekaligus mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra, menambahkan bahwa standar penyelenggaraan terus ditingkatkan seiring dengan diperolehnya World Athletics Label.
Jumlah petugas marshall dan tim medis juga ditambah masing-masing hingga 15 persen, dengan total 1.800 personel dan 258 tenaga medis.
”Kami memastikan ajang ini benar-benar berkelas dunia,” kata Sutta.
World Athletics Technical Delegate for Bank Jateng, A Hakeem Mohd AM Al Ameri, mengapresiasi persiapan panitia.
Menurutnya, pengelolaan lintasan dan fasilitas untuk peserta telah sesuai dengan standar keamanan internasional. Bahkan, ia turut memantau kesiapan desa-desa yang akan dilintasi pelari.
”Masyarakat setempat sangat ramah, fasilitas memadai, dan venue sudah memenuhi standar yang disyaratkan,” ungkap Hakeem.
