Minggu, 16 Maret 2025

Menurut Mulyadi, daya beli wisatawan di Kelenteng Sam Poo Kong juga turun signifikan pada 2024. Dibandingkan tahun sebelumnya, pengeluaran wisatawan saat berkunjung menurun hingga 50 persen.

”Jumlah pengunjung memang tidak jauh berbeda, tapi daya beli mereka di tempat wisata sangat menurun. Itu berdampak besar bagi pengelola destinasi wisata,” ungkapnya.

Tahun politik juga dianggap memengaruhi minat masyarakat untuk mengunjungi destinasi wisata berbayar. Banyaknya konser dan hiburan gratis selama kampanye pemilu membuat masyarakat cenderung mengurangi kunjungan ke tempat wisata.

”Konser gratis seperti NDX A.K.A, Denny Caknan, dan lainnya saat kampanye membuat masyarakat sudah terpuaskan dengan hiburan tanpa biaya. Ini membuat destinasi wisata yang biasanya menggelar acara menjadi sepi,” kata Mulyadi.

Namun, Mulyadi optimistis tingkat kunjungan wisata akan meningkat drastis pada 2025. Ia menilai, dengan berakhirnya tahun politik, masyarakat akan kembali mencari hiburan di destinasi wisata berbayar.

”Tahun ini kami optimistis lebih baik. Tidak ada lagi hiburan gratis, sehingga destinasi wisata bisa bersaing kembali,” ujarnya.

Kelenteng Sam Poo Kong sendiri berencana meningkatkan daya tarik wisata dengan menghadirkan berbagai acara menarik, terutama selama perayaan hari besar seperti Imlek dan Cap Go Meh.

”Kami yakin dengan strategi yang tepat, jumlah pengunjung bisa meningkat hingga 100 persen tahun ini,” tutup Mulyadi.

  • 1
  • 2

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler