Ia menjelaskan, dari rekaman CCTV, korban terlihat memanjat tembok warga pada tanggal 30 Juli 2025 sebelum akhirnya menghilang dari pantauan dan ditemukan di dalam reservoir.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami penyebab kematian korban. Penyidik telah meminta keterangan dari delapan orang saksi dan menunggu hasil autopsi jenazah untuk mengungkap bagaimana korban bisa masuk dan meninggal di dalam reservoir.
Murianews, Semarang – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh isu yang beredar di media sosial terkait temuan mayat di Reservoir Siranda.
Direktur Utama PDAM Kota Semarang, Yudi Indardo menegaskan, reservoir tersebut tidak sedang difungsikan saat kejadian.
Yudi menjelaskan, Reservoir Siranda sudah tidak digunakan sejak Maret 2025 dan hanya berfungsi sebagai cadangan jika terjadi keadaan darurat.
”Itu pun hanya (dipakai) tujuh sampai delapan jam, dan setelah selesai, kami berhentikan. Kejadian (penemuan mayat) itu kan setelah tanggal 5 Juli ya,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (23/8/2025).
Sementara itu, mayat korban, Dion Kusuma Pratama (21), ditemukan pada 16 Agustus 2025, setelah dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 30 Juli 2025.
”Tapi pada saat nanti (Reservoir Siranda) mau difungsikan sebagai back up baru nanti ada tim yang untuk mengkondisikan. Seperti pada saat 5 Juli lalu, itu saja terakhir,” katanya.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, membenarkan adanya rentang waktu yang cukup lama antara penggunaan reservoir dan penemuan mayat.
Rekaman CCTV...
Ia menjelaskan, dari rekaman CCTV, korban terlihat memanjat tembok warga pada tanggal 30 Juli 2025 sebelum akhirnya menghilang dari pantauan dan ditemukan di dalam reservoir.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami penyebab kematian korban. Penyidik telah meminta keterangan dari delapan orang saksi dan menunggu hasil autopsi jenazah untuk mengungkap bagaimana korban bisa masuk dan meninggal di dalam reservoir.