merupakan salah satu Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk terus memudahkan penumpang Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng.
Menurut Taj Yasin, fasilitas tersebut untuk semakin meningkatkan pelayanan masyarakat Jateng.
”Kita saat ini meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Jateng dengan memakai kartu cashless yang berbasis komputer. Sekarang kita sudah tergabung di Trans Jateng mulai dari Semarang, Purbalingga, Solo, Grobogan, Kabupaten Semarang, saat ini sudah memakai cashless,” kata Gus Yasin, usai meresmikan di lokasi acara.
Pada fasilitas pembayaran one stop cashless payment ini, menurutnya, juga telah tergabung dengan Kereta Commuter Indonesia (KCI). Dengan demikian, pengguna kartu selain bisa naik BRT, juga bisa melakukan perjalanan KCI. Sehingga ini memudahkan masyarakat.Dengan adanya digitalisasi ini, Gus Yasin berharap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah bisa lebih cepat. Oleh karena itu, dia berharap masyarakat atau penumpang BRT Trans Jateng bisa memanfaatkan fasilitas ini. ”Harapannya pertumbuhan ekonomi bisa ke sana (lebih maju),” ujarnya.Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro mengatakan, pada kegiatan grand launching one stop cashless payment ini, masyarakat bisa melakukan pembayaran ongkos BRT Trans Jateng dengan nontunai.”Jadi di kita ini kan pembayarannya bisa juga melalui yang tapping, aplikasi Si Anteng. Ada juga cash masih bisa diterima karena kan seluruh komponen masyarakat di kita belum seluruhnya kita alihkan yang nontunai,” katanya.Saat ini, terangnya, pembayaran nontunai penumpang BRT Trans Jateng sudah mencapai di angka 30 persen hingga 40 persen. Oleh karena itu, fasilitas pembayaran nontunai ini pun diresmikan. Setelah sebelumnya telah dilakukan uji coba sejak akhir 2021.
Murianews, Semarang – Fasilitas
one stop cashless payment diresmikan di area Stasiun Tawang, Kota Semarang, Rabu (5/7/2023). Peresmian fasilitas ini dilakukan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen.
Fasilitas
one stop cashless payment merupakan salah satu Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk terus memudahkan penumpang Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng.
Menurut Taj Yasin, fasilitas tersebut untuk semakin meningkatkan pelayanan masyarakat Jateng.
Baca juga: Junjung Integritas Porprov Jateng XVI, KONI dan Kejaksaan Tinggi Jalin Perjanjian Kerja Sama
”Kita saat ini meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Jateng dengan memakai kartu cashless yang berbasis komputer. Sekarang kita sudah tergabung di Trans Jateng mulai dari Semarang, Purbalingga, Solo, Grobogan, Kabupaten Semarang, saat ini sudah memakai cashless,” kata Gus Yasin, usai meresmikan di lokasi acara.
Pada fasilitas pembayaran one stop cashless payment ini, menurutnya, juga telah tergabung dengan Kereta Commuter Indonesia (KCI). Dengan demikian, pengguna kartu selain bisa naik BRT, juga bisa melakukan perjalanan KCI. Sehingga ini memudahkan masyarakat.
Dengan adanya digitalisasi ini, Gus Yasin berharap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah bisa lebih cepat. Oleh karena itu, dia berharap masyarakat atau penumpang BRT Trans Jateng bisa memanfaatkan fasilitas ini. ”Harapannya pertumbuhan ekonomi bisa ke sana (lebih maju),” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro mengatakan, pada kegiatan grand launching one stop cashless payment ini, masyarakat bisa melakukan pembayaran ongkos BRT Trans Jateng dengan nontunai.
”Jadi di kita ini kan pembayarannya bisa juga melalui yang tapping, aplikasi Si Anteng. Ada juga cash masih bisa diterima karena kan seluruh komponen masyarakat di kita belum seluruhnya kita alihkan yang nontunai,” katanya.
Saat ini, terangnya, pembayaran nontunai penumpang BRT Trans Jateng sudah mencapai di angka 30 persen hingga 40 persen. Oleh karena itu, fasilitas pembayaran nontunai ini pun diresmikan. Setelah sebelumnya telah dilakukan uji coba sejak akhir 2021.