Rabu, 19 November 2025

Murianews, Solo – Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana memantau lokasi kebakaran di Kampung Joyosudiran Solo, Rabu (4/10/2023). Dalam kesempatan itu, Nana juga memberikan bantuan kepada pengungsi di kantor Kelurahan Pasarkliwon.

Sebelum menyerahkan bantuan, Nana sempat berkoordinasi dengan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa di lokasi.

Saat itu, masih kepulan asap putih masih membubung tinggi di lokasi gudang rosok yang menjadi titik api kebakaran. Beberapa unit pemadam kebakaran juga masih diterjunkan untuk memastikan api betul-betul padam.

Setelah meninjau lokasi kebakaran, Nana meninjau tempat pengungsian korban di kantor Kelurahan Pasarkliwon. Dalam kesempatan itu Nana memberikan bantuan logistik.

”Sebagai rasa kepedulian, kami dari Pemprov Jateng dan Pemkot Surakarta, memberikan bantuan dalam bentuk sembako,” kata Nana, di lokasi pengungsian, Kantor Kelurahan Pasarkliwon.

Bantuan logistik yang diberikan, menurutnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan warga di pengungsian. Tercatat, ada 53 orang dari tujuh rumah yang menjadi korban kebakaran. Tidak ada korban manusia dalam musibah tersebut.

”Alhamdulillah, masyarakat di sini gotong royongnya sangat baik. Jiwa empatinya sangat besar. Banyak bantuan dari masyarakat, bukan hanya dari Kota Surakarta, ada juga dari Karanganyar, Boyolali, empatinya sangat besar. Ke depan, harus kita jaga, harus kita lestarikan budaya gotong royong ini,” tuturnya, dilansir dari laman Pemprov Jateng, Kamis (5/10/2023).

Saat ini, kata Nana, pihaknya masih mengidentifikasi apa saja yang terbakar. Data di tempat pengungsian sampai hari ini, selain ada tujuh rumah yang terbakar, juga dua fasilitas umum berupa gedung serbaguna posyandu dan WC, serta dua tempat usaha berupa pabrik batik printing dan gudang rosok.

”Ini sedang kita data, insyaallah kami bersama pemkot membantu perbaikan. Saat ini, direlokasi di kelurahan. Dan mereka sementara ini mereka bisa menerima kondisi. Tapi nanti perkembangannya akan kami ikuti. Termasuk, kemauan dari para pengungsi di kelurahan,” imbuhnya.

Nana juga mengingatkan, musim kemarau yang masih berlangsung. Oleh karena itu, masyarakat harus mewaspadai adanya hal-hal yang menyebabkan kebakaran. Seperti memastikan kompor mati saat ditinggalkan, dan memadamkan aliran listrik saat rumah ditinggal.

”Bagi perokok, jangan buang puntung rokok sembarangan. Saya yakin kejadian (kebakaran) di hutan, termasuk Gunung Lawu itu ulah manusia, bisa juga faktor alam. Gesekan-gesekan kalau kering juga bisa menimbulkan api,” ucapnya.

Komentar

Terpopuler