Murianews, Boyolali – Kebakaran yang melanda kawasan Gunung Merbabu sejak beberapa hari lalu akhirnya padam. Selain upaya keras dari berbagai pihak, padamnya kebakaran juga terbantu turunnya hujan sehingga memadamkan titik api yang tersisa.

”Alhamdulillah kebakaran di Gunung Merbabu telah padam, berkat dukungan dan doa dari sobat merbabu semuanya.. Tadi malam hujan mengguyur Merbabu dan memadamkan seluruh titik api yang ada..” demikian informasi yang disampaikan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu melalui akun resmi instagramnya, @btn_gn_merbabu, dikutip Selasa (31/10/2023).

Setelah padam, Kepala Balai DAS Pemali Jratun dan Kepala Balai TN Gunung Merbabu melakukan monitoring dan evaluasi lokasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang terbakar di Blok Cingklok dan sekitarnya.

Hasil pengecekan sebesar 90 persen tanaman terbakar. RHL seluas 25 hektare dengan jenis tanaman puspa 9.625, dempul 1.500, picis 1.500, tesek 1.500, bintami 250, dan wilodo 1.250.

”Semoga Merbabu Pulih kembali..” tulis Balai Taman Nasional Gunung Merbabu.

Meski kebakaran sudah padam, namun jalur pendakian ke Gunung Merbabu belum dibuka. Balai Taman Nasional Gunung Merbabu masih akan mengevaluasi terkait pembukaan pendakian karena ada tiga jalur yang terdampak.

”Jalur pendakian terdampak kan ini ada tiga. Tekelan, Wekas dan Suwanting. Maksudnya area-area yang kemarin terdampak kebakaran. Ini akan kita lakukan evaluasi, mitigasi karena jangan sampai nanti ketika pada waktu pendakian dibuka justru bisa membahayakan bagi pendaki,” kata Plt Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Nurpana Sulaksono, kepada wartawan Selasa (31/10/2023).

Pasalnya, jelas dia, di jalur pendakian yang terdampak kebakaran itu saat ini banyak arang dan abu sisa kebakaran. Jika tertiup angin, abu sisa kebakaran akan beterbangan dan hal tersebut tidak baik untuk pernafasan.

”Ini sebagai bahan pertimbangan kami untuk melakukan penutupan,” jelas dia, seperti dilansir dari Detik.com.