Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan ketersediaan beras saat Ramadan hingga Lebaran 2024 aman, bahkan dinilai surplus. Hal itu mengingat angka pasokan beras mulai Maret lebih tinggi ketimbang kebutuhan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari mengatakan, pasokan beras yang sempat defisit pada Januari dan Februari, mulai membaik pada Maret ini. Sebab, sejumlah daerah mulai memasuki masa panen yang didukung pula dengan cuaca.

”Pada Januari dan Februari memang beras sempat defisit, tapi untuk Maret sudah tidak lagi bahkan surplus,” ujarnya, Rabu (6/2/2024).

Secara rinci, Dyah menyebutkan, kebutuhan beras rumah tangga di Jawa Tengah pada Maret, mencapai 339.967 ton dan April diprediksi 343.688 ton. Sedangkan ketersediaan beras pada Maret diperkirakan mencapai 564.383 ton, dan April 872.189 ton.

”Itu kita ambil dari data ketersediaan kebutuhan dan surplus padi atau beras tahun 2024, sesuai dengan data luas panen metode kerangka sampel area (KSA),” jelasnya, dilansir dari laman Pemprov Jateng, Kamis (7/3/2024).

Dyah memastikan, pada Ramadan dan Lebaran yang berlangsung Maret hingga April stok beras di Jawa Tengah aman. ”Sesuai data yang kami punya, stok beras aman di bulan Ramadan sampai Lebaran,” papar Dyah.

Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan pantauan, agar dapat segera dilakukan intervensi jika terjadi kemungkinan defisit. ”Bukan hanya beras, tapi juga komoditas pangan yang lain, kita terus lakukan pantauan dan intervensi jika terjadi defisit,” tandasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengimbau seluruh kepala daerah di wilayahnya untuk memastikan ketersediaan pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah.

Hal itu disampaikan Nana, saat memberikan arahan dalam acara High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah Semester I Tahun 2024 dan Persiapan Menghadapi Ramadan, di Ballroom Hotel Tentrem, Kota Semarang, Rabu (6/3/2024).

”Penting bagi kita untuk memastikan ketersediaan bahan pokok strategis dengan harga yang terjangkau,” katanya, dilansir dari laman Pemprov Jateng, Rabu (6/3/2024).

Dijelaskan Nana, posisi inflasi Jawa Tengah pada Februari 2024 secara month to month (MtM) sebesar 0,57 persen. Inflasi bulanan yang cukup tinggi disebabkan kenaikan harga beras dalam dua pekan terakhir. Sedangkan inflasi secara year on year (YoY) mencapai 2,98 persen.

Menurutnya, kondisi inflasi jelang Ramadan ini perlu ditekan lagi oleh semua stakeholder, agar tidak melonjak tinggi. Ada sejumlah isu yang perlu diwaspadai menjelang Ramadan, di antaranya tren kenaikan harga beras. Hingga 1 Maret 2024, harga beras medium di Jawa Tengah sebesar Rp 15.000 atau mencapai 37 persen di atas harga acuan pembeli (HAP). Selain itu, kenaikan harga sejumlah komoditas sembako akibat kenaikan permintaan.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler