”Keduanya adalah produk mainan gigit-gigitan anjing yang terbuat dari kayu kopi sisa peremajaan dan sabut kelapa yang dibuat menjadi tali,” ungkapnya.
Dijelaskan, produknya memanfaatkan bahan alami yang berasal dari hasil pertanian lokal, yaitu kayu kopi dan serat kelapa. Kedua produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki daya tarik tinggi bagi pemilik hewan peliharaan, terutama anjing. Karena sifatnya yang tahan lama dan aman.
Ia mengucapkan terima kasih atas kunjungan Pjs Bupati dan rombongan. Harapannya pemerintah daerah akan ikut bersinergi dalam pengembangan perusahaannya.
"Tanggapan Pak Bupati sangat positif, terutama untuk membantu ekspansi produksi maupun sisi supply bahan baku. Ekspor perdana dog chew ke negara Belgium sebanyak 1 kontainer 40” HC,” katanya.
Murianews, Purworejo – Produk mainan hewan piaraan dari Purworejo, Jawa Tengah kini berhasil menembus pasar mancanegara. Bahkan, produk mainan hewan piaraan ini diminati di beberapa negara.
Produk mainan hewan ini dibuat oleh PT Eco Choo dengan tempat produksinya di Desa Winong, Kecamatan Gebang. Sementara gudang produksinya ada di Desa Popongan, Kecamatan Banyuurip.
Pjs Bupati Purworejo Endi Faiz Effendi sempat melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke PT Eco Choo, Kamis (14/11/2024). Pada kesempatan itu Pjs Bupati berbincang intens dengan Dewi Harlas sebagai direktur dan Tuhu Eko Setyanto selaku komisaris, terkait pengembangan keberlanjutan dan peningkatan ekonomi kreatif.
Pjs Bupati menanyakan awal mula perusahaan di bidang kerajinan ini dapat berkembang, bagaimana keberlanjutannya agar bermanfaat sebagai ekonomi kreatif bagi kesejahteraan masyarakat serta kendala apa yang dihadapi.
”Dari informasi yang kami terima, perusahaan ini merupakan yang pertama di Purworejo dan ada kemungkinan di Indonesia, yang bergerak di bidang handicraft mainan gigit-gigitan hewan,” tanyanya.
Pjs Bupati meminta kepada Kepala DinKUKMP Hadi Pranoto untuk mengkaji apa yang dapat dilakukan oleh Pemkab Purworejo dalam mendukung perusahaan tersebut. Karena bahan utama dari produk saat ini masih dari luar Purworejo di antaranya kayu manis dari Jambi, kayu kopi dari Temanggung dan tali sabut kelapa dari Vietnam.
”Potensi yang dimiliki sangat besar dan penjualan di luar negeri dihargai sampai 50 dolar. Bagaimana agar tetap sustainable, kualitas terjaga dan menghidupkan ekonomi masyarakat,” ujarnya, dilansir dari laman Pemkab Purworejo.
Sementara itu, Dewi Harlas menjelaskan, bahwa perusahaannya ini berawal dari riset peluang di luar negeri, produk apa saja yang laku. Dengan kegigihannya itu tercetuslah produk coffee wood dog chew dan coconut rope dog chew di pasaran luar negeri sangat laku.
”Keduanya adalah produk mainan gigit-gigitan anjing yang terbuat dari kayu kopi sisa peremajaan dan sabut kelapa yang dibuat menjadi tali,” ungkapnya.
Dijelaskan, produknya memanfaatkan bahan alami yang berasal dari hasil pertanian lokal, yaitu kayu kopi dan serat kelapa. Kedua produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki daya tarik tinggi bagi pemilik hewan peliharaan, terutama anjing. Karena sifatnya yang tahan lama dan aman.
Ia mengucapkan terima kasih atas kunjungan Pjs Bupati dan rombongan. Harapannya pemerintah daerah akan ikut bersinergi dalam pengembangan perusahaannya.
"Tanggapan Pak Bupati sangat positif, terutama untuk membantu ekspansi produksi maupun sisi supply bahan baku. Ekspor perdana dog chew ke negara Belgium sebanyak 1 kontainer 40” HC,” katanya.