Secara keseluruhan, setiap seksi sudah melampaui tahapan musyawarah, hanya menyisakan seksi 5 di lima desa di Kecamatan Grabag. Bahkan di seksi 4 semuanya sudah musyawarah, tinggal validasi dan pengajuan ke Lembaga Managemen Aset Negra (LMAN).
Murianews, Magelang – Pembebasan lahan untuk proyek tol Jogja-Bawen di Kabupaten Magelang masih dilakukan. Hingga menjelang akhir 2024, pembebasan lahan untuk proyek tol telah mencapai 54,97 persen. Ditargetkan, proses pembebasan lahan tersebut akan selesai pada 2025.
PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Jogja-Bawen Muhammad Fajri Nukman mengatakan, di wilayah Magelang mencakup seksi 1 sampai 5. Untuk progres seksi 1 sudah mencapai 97 persen, seksi 2 mencapai 93 persen, seksi 3 mencapai 68 persen, seksi 5 baru 6 persen, dan seksi 6 mencapai 93 persen.
Untuk seksi 1 saat ini sudah mulai konstruksi, yakni di daerah Bligo. Sedangkan untuk seksi 2, ditargetkan pada 2025 mendatang sudah mulai konstruksi.
”Seksi 2 ini antara Banyurojo sampai dengan Bojong,” kata Fajri, Jumat (20/12/2024).
Fajri menambahkan, seksi 3 dan sesi 4, proses konstruksi akan dilakukan setelah proses pembebasan lahan hingga seksi 5 selesai. Mengingat proses konstruksi dimulai dari seksi 1, seksi 6, seksi 2, seksi 5, baru seksi 3 dan seksi 4.
Sedangkan target saat ini, menurutnya, progressnya sudah sangat tinggi terhadap penyediaan konstruksi di lapangan dengan alokasi waktu panlok berakhir pada April 2025.
”Tetapi akan kami perpanjang satu tahun, sesuai dengan ketentuan pengadaan tanah menjadi April 2026,” ungkapnya, dilansir dari laman Pemkab Magelang.
Tinggal Validasi...
Secara keseluruhan, setiap seksi sudah melampaui tahapan musyawarah, hanya menyisakan seksi 5 di lima desa di Kecamatan Grabag. Bahkan di seksi 4 semuanya sudah musyawarah, tinggal validasi dan pengajuan ke Lembaga Managemen Aset Negra (LMAN).
Sementara itu, Kantor BPN Kabupaten Magelang juga telah menyelesaikan pembayaran tanah untuk 13 desa. Yakni sisa seksi 2, seksi 3, dan seksi 4, dengan jumlah 127 bidang dan luasnya 6,2 hektare pada Rabu (18/12/2024). Nilai ganti rugi yang diberikan mencapai Rp 118,9 miliar lebih.
