Selain itu, upaya juga ditempuh dengan pembangunan RTLH, bantuan jamban, sanitasi air bersih, dan sambungan listrik. Tidak lupa, di bidang pendidikan, Pemprov Jateng juga memastikan agar anak usia sekolah dapat mengakses pendidikan.
“Terkait pemberdayaan ekonomi, kita juga memberi pelatihan melalui Disperindag dan Dinkop UMKM. Juga, pelatihan bekerja sama dengan Baznas Jateng. Kita juga bantu penduduk miskin mengakses pekerjaan. Misal, untuk kerja satpam harus ada 10 syarat, untuk penduduk miskin tidak sampai 10 syarat,” tuturnya.
Murianews, Semarang – Jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah turun 307,99 ribu orang menjadi 3,4 juta orang, pada September 2024. Hal ini berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Rabu (15/1/2024).
Secara persentase, orang miskin di Jateng turun menjadi 9,58 persen, atau berkurang 0,89 persen dibanding Maret 2024 yang mencapai 10,47 persen.
Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih menyebut, penurunan persentase tersebut menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa. Ia mengatakan, kinerja Pemprov Jawa Tengah juga turut menyumbang penurunan kemiskinan menjadi satu digit.
”Alhamdulillah turun menjadi satu digit. September 2024 ini, tercatat 9,58 persen, turun 0,89 persen dibanding Maret 2024. Dan penurunan ini menjadi penurunan tertinggi di Jawa. Terima kasih bapak ibu, yang sudah berupaya dengan kegiatan yang luar biasa,” ujarnya, di Aula BPS Jateng.
Endang mengungkap, ada sejumlah fenomena sosial yang berimbas pada penurunan kemiskinan di Jateng. Di antaranya, kenaikan upah buruh yang tercatat pada Agustus 2024 menjadi Rp 2.405.447, dibanding Februari 2024 yang tercatat Rp 2.252.660 per bulan.
Selain itu, produksi padi pada triwulan III 2024 naik jadi 2,53 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah tersebut naik dibanding triwulan I 2024 sebesar 1,98 juta ton GKG.
Pada September 2024, tercatat inflasi sebesar 1,57 persen, turun dibanding Maret 2024 yang mencapai 3,40 persen. Lalu pada kuartal III, perekonomian Jateng tumbuh 4,93 persen.
Sementara, Plh Sekda Jateng Ema Rachmawati menyambut positif rilis BPS. Ia menyebut, hal tersebut sebagai pelecut kinerja bagi Pemprov Jateng, untuk lebih menyejahterakan masyarakat.
Upaya Pemprov Jateng...
Ia menyebut, beberapa upaya dilakukan Pemprov Jateng untuk menurunkan tingkat kemiskinan. Di antaranya, pemberian bantuan melalui Kartu Jateng Sejahtera (KJS) yang dikhususkan bagi disabilitas, lansia miskin, dan mereka yang tidak produktif karena sakit.
Selain itu, upaya juga ditempuh dengan pembangunan RTLH, bantuan jamban, sanitasi air bersih, dan sambungan listrik. Tidak lupa, di bidang pendidikan, Pemprov Jateng juga memastikan agar anak usia sekolah dapat mengakses pendidikan.
“Terkait pemberdayaan ekonomi, kita juga memberi pelatihan melalui Disperindag dan Dinkop UMKM. Juga, pelatihan bekerja sama dengan Baznas Jateng. Kita juga bantu penduduk miskin mengakses pekerjaan. Misal, untuk kerja satpam harus ada 10 syarat, untuk penduduk miskin tidak sampai 10 syarat,” tuturnya.