Ubi Windusari Magelang Menghilang di Pasaran, Ternyata Ini Penyebabnya

Dani Agus
Kamis, 6 Februari 2025 17:49:00

Murianews, Magelang – Cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir yang melanda berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah membawa dampak negatif pada sektor perkebunan.
Salah satu yang terdampak dari cuaca ekstrem adalah menurunnya produksi ubi jalar madusari dari petani Kecamatan Windusari.
Bahkan, akhir-akhir ini, keberadaan ubi ini seperti menghilang dari pasaran. Beberapa pedagang di Pasar Bandongan yang biasa menjajakan ubi manis bak madu itu mengatakan jika sudah kehabisan stok.
”Ubi yang dari Windusari baru kosong. Yang saya jual ini katanya dikirim dari Jawa Timur. Soal rasa saya tidak tahu manis atau tidak. Kalau ubi dari Windusari kadang-kadang ada, tetapi banyak yang gabaren (busuk),” ungkap seorang pedagang di Pasar Bandongan, dilansir dari laman Pemkab Magelang.
Bukan hanya di wilayah Kecamatan Bandongan saja, namun di pusat produksinya yang ada di Kecamatan Windusari, ubi jenis ini juga tak terlihat diperdagangkan orang.
Tempat-tempat di Windusari yang biasa digunakan berjualan ubi jalar, Seperti di jalan Kyai Arof dan Desa Candisari juga terlihat kosong.
Ketua Forum Petani Multikultur Indonesia Istanto mengatakan, kelangkaan komoditas ubi jalar terjadi karena terdampak cuaca ekstrem yang sedang berlangsung pada musim hujan ini.
”Pergantian musim dari kemarau ke musim hujan yang terlalu banyak ternyata menyebabkan berkembangnya bakteri yang memicu terjadinya busuk batang. Dampaknya, produksi menurun,” ujarnya ketika ditemui di rumahnya di Dusun Truni Desa Candisari, Kecamatan Windusari, Selasa (4/2/2025).
Petani akan Beralih ke Tanaman Lain...
- 1
- 2