Kemudian, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini terpantau aktif pada fase 3 yang berkontribusi terhadap peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Jawa Tengah.
Kelembapan udara diberbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas.
Selanjutnya, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
”Kami menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan. Kondisi itu bisa berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang dan sambaran petir terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo, dalam keterangannya, Rabu (19/3/2025).
Murianews, Semarang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prospek cuaca ekstrem yang akan melanda Jawa Tengah dalam kurun waktu tiga harian, dari Rabu-Jumat (19-21/3/2025).
Prospek cuaca ekstrem yang melanda Jateng itu akibat beberapa faktor. Di antaranya, adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia selatan Pulau Jawa menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan dan belokan angin di wilayah Jawa Tengah.
Kemudian, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini terpantau aktif pada fase 3 yang berkontribusi terhadap peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Jawa Tengah.
Kelembapan udara diberbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas.
Selanjutnya, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
Kondisi di atas dapat menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem, berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah selama periode 19-21 MARET 2025.
”Kami menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan. Kondisi itu bisa berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang dan sambaran petir terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo, dalam keterangannya, Rabu (19/3/2025).
Cuaca Ekstrem 19-21 Maret 2025...
Berikut Wilayah Jateng yang dilanda cuaca ekstrem 19-21 Maret 2025:
Tanggal 19 Maret 2025:
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarngara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Boyolali, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kudus, Temanggung, Kab./Kota Semarang, Salatiga, Kendal, Batang, Kab./Kota Pekalongan, Pemalang, Kab./Kota Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Tanggal 20 Maret 2025:
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Temanggung, Kab. Semarang, Batang, Kab./Kota Pekalongan, Pemalang, Kab. Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Tanggal 21 Maret 2025:
Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Karanganyar, Sragen, Kudus, Jepara, Demak, Temanggung, Kab./Kota Semarang, Salatiga, Kendal, Batang, Kab. Pekalongan, Pemalang, Kab. Tegal, Brebes dan sekitarnya.