Murianews, Temanggung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung, Jawa Tengah, saat ini tengah membentuk Komite Pertembakauan.

Pembentukan komite tersebut merupakan bagian dari ikhtiar untuk kesejahteraan petani dan seluruh elemen masyarakat yang terkait dalam bidang pertembakauan.

”Komite itu nanti ada perwakilan petani, pedagang, ormas, organisasi keagamaan, akan kita libatkan semua dalam ngrembuk (membahas) solusi terbaik untuk petani, dan stakeholder lain, khususnya pertembakauan di Kabupaten Temanggung,” ujar Bupati Temanggung Agus Setyawan, usai memberikan bantuan pupuk di Desa Tlilir, Kecamatan Tlogomulyo, Rabu (16/4/2025).  

Agus secara tegas mengatakan, ia tidak menjanjikan sesuatu yang muluk-muluk, tetapi paling tidak ini merupakan salah satu ikhtiar bagi kesejahteraan para petani. Kendati upaya yang harus dilakukan tidak mudah, akan tetapi, harus tetap semangat berjuang.

”Jelas kita akan memelototi kaitan regulasi pemerintah berkaitan dengan industri hasil tembakau dari hulu sampai hilir. Kedua akan membahas kaitan tata niaga. Cuma nanti solusinya seperti apa kita masih dalam rangka inventarisir masalah, rumusan dan solusinya seperti apa, ketiga visited industri,” kata bupati yang akrab disapa Agus Gondrong ini, dilansir dari laman Pemkab Temanggung, Sabtu (19/4/2025).

Menurut Agus, kunjungan ke industri rokok menjadi sangat penting karena pabrikan menjadi patner pelaku pertembakauan.

Direncanakan, Komite Pertembakauan akan mengunjungi pabrik-pabrik rokok guna mengetahui berapa sebenarnya kebutuhan bahan baku tembakau untuk rokok di masing-masing pabrik.

Sementara itu, minat petani di Temanggung, Jawa Tengah, untuk menanam tembakau pada tahun 2025 masih cukup tinggi. Di mana, luas lahan tanaman tembakau masa tanam tahun ini mencapai sekitar 14.000 hektare.

Menanam Tembakau... 

Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung Sumarno mengatakan, kondisi kemarau basah tahun ini tidak berpengaruh terhadap minat petani untuk tetap menanam tembakau.

”Diperkirakan tahun 2025 ini mencapai 14 ribu hektare. Itu tersebar di lereng Gunung Sumbing, Sindoro dan Prahu, serta areal persawahan,” katanya, Rabu (16/4/2025).