Keuntungan itu didapat lantara harga jual dan permintaan pasar tinggi. Selain itu, proses pelihara entok juga mudah, minim penyakit dengan bobot satu ekornya bisa mencapai 15 kg.
Berawal dari hobi yang sama, sejumlah peternak dari Kecamatan Srumbung dan Salam Kabupaten Magelang kemudian mendirikan Kelompok Mentok Sejahtera (KMS) pada 2023.
Saat ini KMS mengampu anggota 38 peternak, dan 10 peternak produktif yang menjalin mitra dengan peternak di sejumlah dusun.
”Peternak dapat jaminan penjualan, konsultasi penyakit, pakan dan harga,” kata Ketua KMS Adi Nugroho atau kerap disapa Gandung, Senin (21/4/2025).
Gandung menyebutkan, saat ini KMS memiliki kandang transit untuk menampung semua dari puluhan mitra peternak sebelum dijual ke konsumen, mulai dari entok kosumsi, entok hobi dan anak entok atau minti.
Kandang transit itu berada di Dusun Kedungsari, Desa Mranggen Kecamatan Srumbung. Dari kandang ini peternak melayani pembelian dari dalam dan luar kota seperti Palembang, Riau Jakarta, bahkan juga dibeli oleh wisatawan Prancis dan lainnya.
Murianews, Magelang – Para peternak di lereng barat Gunung Merapi Kabupaten Magelang, Jawa Tengah kini meraih keuntungan setelah menekuni budi daya entok.
Keuntungan itu didapat lantara harga jual dan permintaan pasar tinggi. Selain itu, proses pelihara entok juga mudah, minim penyakit dengan bobot satu ekornya bisa mencapai 15 kg.
Berawal dari hobi yang sama, sejumlah peternak dari Kecamatan Srumbung dan Salam Kabupaten Magelang kemudian mendirikan Kelompok Mentok Sejahtera (KMS) pada 2023.
Komunitas tersebut kini mengakomodir pembelian, penjualan daging, pakan, bibit entok, hingga konsultasi bagi peternak berbagai wilayah.
Saat ini KMS mengampu anggota 38 peternak, dan 10 peternak produktif yang menjalin mitra dengan peternak di sejumlah dusun.
”Peternak dapat jaminan penjualan, konsultasi penyakit, pakan dan harga,” kata Ketua KMS Adi Nugroho atau kerap disapa Gandung, Senin (21/4/2025).
Gandung menyebutkan, saat ini KMS memiliki kandang transit untuk menampung semua dari puluhan mitra peternak sebelum dijual ke konsumen, mulai dari entok kosumsi, entok hobi dan anak entok atau minti.
Kandang transit itu berada di Dusun Kedungsari, Desa Mranggen Kecamatan Srumbung. Dari kandang ini peternak melayani pembelian dari dalam dan luar kota seperti Palembang, Riau Jakarta, bahkan juga dibeli oleh wisatawan Prancis dan lainnya.
Permintaan Pasar...
Bahkan, saat ini harga jual entok terus naik seiring tingginya permintaan pasar. Ia mencontohkan, entok minti umur satu minggu dibanderol harga kisaran Rp 12.000/ekor.
Sedangkan entok jenis jumbo superan Rp 25.000 dan jumbo asli Rp 75.000 per ekor. Berdasar estimasi pemberian pakan pabrikan dan alternatif, dalam dua bulan entok dapat menghasilkan daging kosumsi 2-3 kg.
”Kita sedang membuat formulasi yang efektif. Pakan sedikit tapi protein mencukupi. Menghemat sisi pakan akan memberi keuntungan,” terang Gandung, dilansir dari laman Pemkab Magelang.
Dijelaskan Gandung, keunggulan dari entok superan yang dibudidayakan di lereng Merapi adalah masa pertumbuhan lebih cepat, yakni sekitar dua bulan layak konsumsi.
Sedangkan entok biasa butuh waktu empat bulan lebih. Bobot entok itu juga lebih besar dari menthok pada umumnya. Paling ekstrem satu ekor bisa mencapai berat hingga 15 kg.
Bendarahara KMS Amin Mustofa menambahkan, saat ini pihaknya terus menjalin mitra peternak di sejumlah dusun. Hal itu karena tingginya permintaan entok hias, maupun daging.
Amin menjelaskan, harga entok jantan saat ini di kisaran Rp 60.000 per kg sedangkan betina Rp 45.000 hingga Rp60.000 per ekor. Sedangkan harga jual entok hias bisa mencapai Rp 500.000 per ekor tergantung jenis motif dan umurnya.
”Penjualan 20-30 ekor untuk rumah makan per harinya. Kita sebenarnya kewalahan untuk pemesanan," ujar Amin.
Edukasi...
Dalam perkembangannya, peternak KMS lereng barat Gunung Merapi mendapat pendampingan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang guna memperkuat kelembagaan.
Selain itu para peternak juga diajarkan real time administrasi dalam keseriusan berternak yang pada akhirnya untuk melayani serta memenuhi kebutuhan pasar.
”Distanpangan untuk memperkuat kelembagaan, mendorong KMS membuat Kelompok Usaha Bersama (KUB) untuk spot sistem,” kata Maqful Aprilianto Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Srumbung.
Apri berpesan agar peternak KMS tetap mengutamakan daging berkualitas, dan edukasi karena entok hias adalah bonusnya. Selain itu KMS juga diharapkan tetap mengedepankan edukasi ke peternak lain agar terbentuk jaringan solid bermanfaat.