Jelang Waisak, Umat Buddha Larung Pelita di Sungai Progo Magelang

Dani Agus
Minggu, 11 Mei 2025 11:48:00

Murianews, Magelang – Ratusan umat Buddha menggelar ritual Larung Pelita Purnama Sidhi di Sungai Progo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (10/5/2025).
Larung pelita menjelang Waisak ini merupakan simbol penerangan bagi semua makhluk dan permohonan doa untuk perdamaian dunia.
Ritual yang digelar Majelis Nyingma Monglam Indonesia (MUNI) diawali dengan doa bersama di Candi Pawon. Prosesi kemudian dilanjut dengan kirab yang dikawal prajurit bregada menuju bantaran Sungai Progo di Desa Brojonalan.
Pada tahap pertama, umat Buddha melarung tiga gunungan dari anyaman daun kelapa. Kemudian disusul para umat melarung pelita kecil dari tempurung kelapa ke aliran Sungai Progo.
Umat Buddha percaya dengan melarung pelita purnama sidi karma baik akan terwujud khususnya untuk perdamaian dunia dalam rangkaian Borobudur Peace And Prosperity Festival di perayaan Hari Tri Suci Waisak 2025.
”Kita ada permohonan apa, kita larung agar permohonan kita dapat dikabulkan oleh Tuhan, para Buddha dan Bodhisatwa,” kata Ketua Umum Majelis Umat Nyingma Indonesia (MUNI) Lama Rama Santoso Liem, dilansir dari laman Pemkab Magelang, Minggu (11/5/2025).
Sebanyak 16.000 pelita harapan dilarung sebagai simbol penyucian batin, kesejahteraan, dan perdamaian dunia. Adapun api yang digunakan untuk menyalakan pelita bersumber dari api abadi Mrapen Grobogan yang sudah disakralkan di Candi Mendut.
Sementara, Sungai Progo dipilih sebagai tempat larung pelita karena merupakan salah satu sungai yang mengalir deras hingga ke laut selatan pulau Jawa.