Joko Budi menambahkan, dimungkinkan pada tahun 2025, potensi kebutuhan sapi mencapai 1672 ekor, kambing 521 ekor dan domba 17.428 ekor.
Sementara ketersediaan sapi 939 ekor, kerbau 14 ekor, kambing 5277 ekor dan domba 23.749 ekor.
Murianews, Temanggung – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Temanggung, Jawa Tengah, telah membentuk Tim Pengawasan dan Tim Pendataan Penyembelihan Hewan Kurban.
Tim ini berjumlah 177 petugas terdiri dari DKPPP, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Jawa Tengah 3 dan paramedis veteriner indonesia.
Kepala DKPPP Temanggung Joko Budi Nuryanto mengatakan, petugas untuk tim pengawasan, yakni dokter hewan 17 orang, paramedis atau mantri hewan 23 orang.
Kemudian, petugas peternakan 15 orang, dan tim pendataan penyembelihan hewan kurban terdiri dari penyuluh sebanyak 122 orang.
Disampaikan, pada hari H penyembelihan, petugas akan terjun di tempat-tempat penyembelihan hewan kurban dan di tempat pemotongan hewan yang dimiliki Pemkab Temanggung.
Saat ini, mereka bertugas antara lain memeriksa kesehatan hewan yang akan dipotong untuk kurban, di peternakan, maupun di pasar ternak yang ada. Selain itu, mereka juga memberikan sosialisasi tata cara pemotongan hewan kurban.
Untuk hewan kurban yang dinilai tidak memenuhi syarat, petugas akan meminta untuk diganti, sementara yang sakit dapat diobati.
Ia menyampaikan, untuk hasil pengawasan perdagangan di pasar ternak rata-rata hewan dalam kondisi sehat dan terjadi peningkatan perdagangan di pasar ternak sekitar 50-60 persen.
Ketersediaan Hewan Kurban...
Meski begitu, untuk ketersediaan hewan kurban, terutama domba di Temanggung dipastikan aman, berdasarkan jumlah hewan yang ada dan perkiraan permintaan.
Joko Budi menambahkan, dimungkinkan pada tahun 2025, potensi kebutuhan sapi mencapai 1672 ekor, kambing 521 ekor dan domba 17.428 ekor.
Sementara ketersediaan sapi 939 ekor, kerbau 14 ekor, kambing 5277 ekor dan domba 23.749 ekor.