Kepala Desa Kamongan Sukino menceritakan, ambrolnya badan jembatan di atas Sungai Gayam ini terjadi tiga kali setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Diduga selain peningkatan debit air, kondisi jembatan juga sudah lapuk.
Sempat diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat, pertengahan November 2024 jembatan ambrol untuk kedua kalinya. Disusul pekan ini lebih besar dengan lubang menganga lebar, menyisakan badan jalan sekitar 2 meter.
”Ambrol yang ketiga kali otomatis kendaraan roda empat sudah tidak bisa melintas sehingga akses masyarakat terganggu,” ucap Sukino, dilansir dari laman Pemkab Magelang, Kamis (5/6/20205)
Jembatan setinggi 8 meter di atas Sungai Gayam ini, imbuh Sukino, berstatus jalan kabupaten yang menjadi akses ekonomi dan evakuasi warga Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi, seperti Desa Kemiren, Kaliurang, Kamongan, Nglumut dan lainnya.
Jembatan ini juga akses alternatif warga dari wilayah Yogyakarta menuju kota/kabupaten Magelang.
Untuk keselamatan agar pengendara tidak terperosok ke dasar sungai, warga bersama perangkat Desa Kamongan telah memasang rambu peringatan, serta melaporkannya ke pihak terkait.
Murianews, Magelang – Jembatan penghubung di Desa Kamongan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ambrol setelah kaki fondasi tergerus aliran air.
Jembatan ini sekaligus jadi akses evakuasi warga antardesa di lereng Gunung Merapi.
Kepala Desa Kamongan Sukino menceritakan, ambrolnya badan jembatan di atas Sungai Gayam ini terjadi tiga kali setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Diduga selain peningkatan debit air, kondisi jembatan juga sudah lapuk.
Sempat diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat, pertengahan November 2024 jembatan ambrol untuk kedua kalinya. Disusul pekan ini lebih besar dengan lubang menganga lebar, menyisakan badan jalan sekitar 2 meter.
”Ambrol yang ketiga kali otomatis kendaraan roda empat sudah tidak bisa melintas sehingga akses masyarakat terganggu,” ucap Sukino, dilansir dari laman Pemkab Magelang, Kamis (5/6/20205)
Jembatan setinggi 8 meter di atas Sungai Gayam ini, imbuh Sukino, berstatus jalan kabupaten yang menjadi akses ekonomi dan evakuasi warga Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi, seperti Desa Kemiren, Kaliurang, Kamongan, Nglumut dan lainnya.
Jembatan ini juga akses alternatif warga dari wilayah Yogyakarta menuju kota/kabupaten Magelang.
Untuk keselamatan agar pengendara tidak terperosok ke dasar sungai, warga bersama perangkat Desa Kamongan telah memasang rambu peringatan, serta melaporkannya ke pihak terkait.
Segera Diperbaiki...
Ditambahkan Sukino, jika tidak segera diperbaiki, jembatan Sungai Gayam dapat ambrol keseluruhan dan akses satu satunya akses warga Kamongan terputus, khususnya saat hujan deras.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Magelang David Rudiyanto membenarkan jika rencana perbaikan jembatan Sungai Gayam di ruas jalan Kamongan Srumbung akan dilakukan tahun ini.
Anggaran perbaikan itu berasal dari APBD Kabupaten Magelang sebesar Rp 125 juta dengan jenis konstruksi pelat beton bertulang, bentang panjang 3 m, lebar 4 m dan tinggi 3,5 m.
”Perlu perbaikan di Srumbung tahun ini 2025,” tegasnya.