”Gelombang tinggi ini berpotensi terjadi pada hari Senin hingga Rabu (23-25/6/2025). Jika ada perkembangan lebih lanjut, kami akan segera informasikan kepada masyarakat khususnya pengguna jasa kelautan,” katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran.
Pasalnya, berdasarkan analisis, kecepatan angin yang mencapai 15 knot dan tinggi gelombang yang mencapai 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.
Murianews, Semarang – Buat yang mau berwisata ke kawasan perairan selatan wilayah Jateng pada masa libur sekolah harap berhati-hati.
Pasalnya, ada potensi gelombang tinggi yang terjadi di perairan selatan Jateng. Khususnya perairan selatan Kabupaten Cilacap, Kebumen, dan Purworejo.
Terkait hal itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan dan wisatawan untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi itu.
”Berdasarkan analisis dari permodelan gelombang, tinggi gelombang di perairan selatan Jateng berpotensi mencapai kisaran 2,5 meter hingga 4 meter, sehingga masuk kategori gelombang tinggi,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin (23/6/2025), dilansir dari Antara.
Selain itu, gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di wilayah Samudra Hindia selatan Jateng.
”Bagi masyarakat yang memanfaatkan masa libur sekolah dengan berwisata ke Pantai Selatan Jateng, kami imbau untuk tidak berenang atau bermain air guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan karena gelombang tinggi bisa terjadi sewaktu-waktu,” kata Teguh.
Menurut dia, potensi terjadinya gelombang tinggi tersebut dipicu oleh peningkatan kecepatan angin yang bertiup di wilayah Indonesia bagian selatan.
Dalam hal ini, pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar 6-25 knot.
Harap Hati-Hati...
”Gelombang tinggi ini berpotensi terjadi pada hari Senin hingga Rabu (23-25/6/2025). Jika ada perkembangan lebih lanjut, kami akan segera informasikan kepada masyarakat khususnya pengguna jasa kelautan,” katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran.
Pasalnya, berdasarkan analisis, kecepatan angin yang mencapai 15 knot dan tinggi gelombang yang mencapai 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.
