Murianews, Magelang – Sebagian petani di lereng Gunung Merbabu, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, masih bertahan dengan tanaman stoberi. Saat ini, para petani mulai memanen hasil kerja kerasnya.
Salah satu petani stroberi, Yanto mengatakan, keuntungan dari wisata dan penjualan tetap diperoleh meski cuaca kurang bersahabat, cenderung lembab karena curah hujan beberapa bulan terakhir relatif tinggi.
”Seperti saat ini seharusnya masuk musim kemarau, ternyata masih turun hujan duluan. Seperti itu merusak buah kondisi produksi menurun,” kata Yanto, Sabtu (28/6/2025).
Namun, saat ini tanaman stroberi sudah mulai berbuah dan siap panen saat musim libur sekolah. Hamparan tanaman strawberry di Desa Banyuroto memang menjadi ikon yang menjadi idola wisatawan dari berbagai daerah.
Tidak saja menawarkan keindahan alam dan segarnya buah stroberi, wisatawan sekaligus dapat menyaksikan pemandangan sejumlah gunung dari ketinggian.
Terdapat sekitar 10 pengelola agrowisata petik stroberi di wilayah Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan. Lahan wisata petik stroberi itu tersebar di tepi jalan penghubung wisata Ketep Pass dengan Kecamatan Pakis.
”Sekitar 10 orang pemilik lahan. Kini wisatawan mulai ramai, grafik mulai naik di akhir pekan sekitar 60 persen,” jelas Yanto, dilansir dari laman Pemkab Magelang, Minggu (29/6/2025).
Harga jual stroberi segar sekarang ini berkisar Rp 100.000/kg di hari biasa. Sedangkan saat liburan petani menetapkan harga Rp 150.000/kg dengan tiket masuk Rp 15.000/orang.
Budi Daya Stroberi Tidak Mudah...
- 1
- 2



