Namun demikian, imbuhnya, tahun ini semua bantuan sudah disalurkan, termasuk bantuan pupuk, bantuan rigen (alat menjemur tembakau rajangan) dan bantuan benih berserta oven dari Provinsi Jawa Tengah.
”Oven itu untuk antisipasi jika ada musim hujan petani tidak perlu repot lagi menjemur dengan ketergantungan matahari,” sambungnya.
Adapun harga jual kering saat itu di kisaran Rp 60.000 hingga Rp100.000/kg tergantung kualitas dan kelas daun tembakau.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang juga mengimbau agar para petani menerapkan pola tumpangsari tanaman tembakau dengan hortikultura lain sebagai antisipasi kerugian dampak cuaca ekstrem saat ini.
Murianews, Magelang – Produktivitas tanam tembakau di Kabupaten Magelang, Jateng, tahun 2025 diprediksi bakal meningkat, meski saat ini dihadang cuaca ekstrem. Bahkan kondisi itu dapat meningkatkan harga jual jika produksi tembakau di daerah lain berkurang.
Kabid Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Widiarto Tri Saksono menyebut hingga Mei 2025 luas tanaman tembakau di wilayahnya mencapai 3.430 hektare.
Luasan tanaman tembakau tersebut meningkat meski cuaca ekstrem dengan curah hujan dan kelembapan tinggi. Sebagai perbandingan, pada musim tanam tahun 2024 yakni hanya di kisaran 3.250 hektare saja.
”Berarti ada kenaikan, tapi potensi naik masih ada karena ini yang tembakau sawah ada yang belum tanam,” Kata Widiarto, dilansir dari laman Pemkab Magelang, Selasa (1/7/2025).
Ditambahkan Widiarto, petani sawah biasanya akan menanam tembakau varietas Madura yang memiliki waktu tanam pendek agar bisa mengejar panen wilayah lain.
Selain itu, peningkatan luasan tanam juga dipengaruhi kecerdasan para petani dalam membaca musim hasil edukasi masif dari BMKG.
Menurut Widiarto, terkait harga jual daun tembakau juga belum ditentukan pasar karena petani baru memasuki masa tanam.
Sedangkan untuk pasar jual, pihak Distanpangan Kabupaten Magelang telah memfasilitasi kerja sama petani dengan pabrikan rokok lokal di Kecamatan Ngluwar Salam untuk membeli semua produk tembakau Magelang.
Menerapkan Pola Tumpangsari...
Namun demikian, imbuhnya, tahun ini semua bantuan sudah disalurkan, termasuk bantuan pupuk, bantuan rigen (alat menjemur tembakau rajangan) dan bantuan benih berserta oven dari Provinsi Jawa Tengah.
”Oven itu untuk antisipasi jika ada musim hujan petani tidak perlu repot lagi menjemur dengan ketergantungan matahari,” sambungnya.
Widiarto menyampaikan, pada 2024 produktivitas tembakau rajangan mencapai 7.015 kg/hektare. Varietas tembakau yang ditanam petani Kabupaten Magelang juga beragam dengan.
Adapun harga jual kering saat itu di kisaran Rp 60.000 hingga Rp100.000/kg tergantung kualitas dan kelas daun tembakau.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang juga mengimbau agar para petani menerapkan pola tumpangsari tanaman tembakau dengan hortikultura lain sebagai antisipasi kerugian dampak cuaca ekstrem saat ini.