Menurutnya, pelaksanaan MTQ XXXI 2026 di Jateng, sangat diharapkan, mengingat Jateng terakhir kali menjadi tuan rumah MTQ Nasional pada 1989.
Pihaknya menginginkan agar ada inovasi dalam penyelenggaraan MTQ nasional mendatang. Salah satu ide yang diusulkan, menyelenggarakan seminar yang mengangkat topik seputar hubungan antara sains dan teologi.
”Kita ingin tampilkan hal baru. Bisa ambil topik sains dan teologi,” katanya.
Hal yang tak kalah penting, lanjut Nasaruddin, pelaksanaan MTQ juga harus memberi dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Murianews, Semarang – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menyampaikan kesiapan Pemprov Jateng menjadi tuan rumah penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXI tahun 2026.
Hal itu disampaikan Taj Yasin saat beraudiensi dengan dengan Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, di Kantor Kementerian Agama pada Kamis (10/7/2025).
Taj Yasin menyampaikan, infrastruktur Jawa Tengah sangat lengkap untuk menerima peserta dari seluruh Indonesia, dan menyelenggarakan seluruh rangkaian kegiatan MTQ. Baik dari sisi transportasi, akomodasi, venue lomba, hingga tempat wisata.
Beberapa venue lomba yang dipersiapkan adalah Museum Ranggawarsita, Masjid Agung Jawa Tengah, dan Auditorium kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
”Alhamdulillah tadi secara lisan sudah di acc (setujui), kita menjadi tuan rumah MTQ tahun 2026,” kata Taj Yasin.
Ia menyampaikan, Pemprov Jateng terus melakukan kesiapan, sembari menunggu keputusan resmi dari Kementerian Agama. Termasuk, berkomunikasi dengan DPRD, baik provinsi maupun kabupaten/ kota.
”Sehingga kita akan lebih mantap lagi,” ucap Taj Yasin.
Gus Yasin mengatakan, pihaknya akan proaktif bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng, dan masyarakat dari kalangan pondok pesantren untuk memastikan kelancaran MTQ Nasional XXXI 2026 di wilayahnya.
Ada Inovasi Baru...
Menurutnya, pelaksanaan MTQ XXXI 2026 di Jateng, sangat diharapkan, mengingat Jateng terakhir kali menjadi tuan rumah MTQ Nasional pada 1989.
Menteri Agama Nasaruddin Umar berpesan, agar persiapan MTQ XXXI 2026 di Jateng terus dimatangkan. Masih ada waktu satu tahun tersisa yang bisa dioptimalkan.
Pihaknya menginginkan agar ada inovasi dalam penyelenggaraan MTQ nasional mendatang. Salah satu ide yang diusulkan, menyelenggarakan seminar yang mengangkat topik seputar hubungan antara sains dan teologi.
”Kita ingin tampilkan hal baru. Bisa ambil topik sains dan teologi,” katanya.
Hal yang tak kalah penting, lanjut Nasaruddin, pelaksanaan MTQ juga harus memberi dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.