Rabu, 19 November 2025

Murianews, Salatiga – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bersama Palang Merah Indonesia (PMI), terus mengupayakan akses pelatihan tanggap kebencanaan bagi para difabel.

Pelatihan itu diperlukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan ketika ada kejadian bencana.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, saat Penyerahan Penghargaan dan Temu Donor Darah Sukarela ke-50 dan ke-75 kali Palang Merah Indonesia (PMI) kabupaten/kota se-Jawa Tengah, di Auditorium Univesitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Kamis (7/8/2025).

”Kawan-kawan difabel benar-benar ikut andil, bukan hanya mendonorkan darah. Akan tetapi juga dilatih oleh PMI dan BPBD dalam (pelatihan) kebencanaan yang ada di Jawa Tengah,” ujarnya.

Sejauh ini, kata Taj Yasin, pelatihan kebencanaan bagi difabel terus diperluas. Dari 35 kabupaten/ kota di Jateng, tinggal delapan daerah yang akan dijangkau.

”Yang belum, Insyaallah pada tahun ini akan ditambahkan lagi. Jadi, kebencanaan ini tidak memandang difabel atau tidak. Akan tetapi mereka harus benar-benar tanggap,” kata Gus Yasin.

Sekretaris Layanan Inklusi Disabilitas Penanggulangan Bencana (LIDi PB), Kabupaten Semarang Ratna W mengatakan, layanan inklusi difabel pada bidang kebencanaan sangat penting, supaya ketika ada kejadian bencana bisa terlayani dengan baik.

Sejauh ini, lanjut dia, layanan kebencanaan masih memakai standar umum. Padahal, masing-masing difabel memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda.

Pelatihan Sangat Penting... 

  • 1
  • 2

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler