Dari Toko Oen Semarang 1930, Apem Beras dan Carabikang Bu Siti Yogyakarta, Kedai Rawon Asli Surabaya, hingga Martabak Kubang Hayuda, Teh Tarik Ce Bush, Cuanki Bandung Mang Udin, Sego Meduro.
Kemudian, ada jajanan khas Pontianak dari Ponti Alung, semua hadir dalam satu tempat untuk memanjakan lidah sekaligus membangkitkan kenangan.
Selain kuliner, festival ini menghadirkan beragam pertunjukan seni budaya yang menghidupkan semangat kebhinekaan.
Pada tanggal 5 September, Wayang Orang on the Street akan digelar di Jalan Suprapto mulai pukul 18.00 WIB, menghadirkan seni tradisional dalam suasana jalanan terbuka Kota Lama.
Keesokan harinya, tanggal 6 September, Kagama Kolaborasi akan menyajikan pertunjukan seni hasil kolaborasi alumni Universitas Gadjah Mada dan seniman lokal di Laroka Theater.
Tanggal 7 September menjadi momen spesial dengan hadirnya Jazz Kota Lama, sebuah pertunjukan musik kontemporer yang akan dimeriahkan oleh musisi internasional, yaitu Parra.dice dari Belanda dan Zixuan & Slow Train dari Taiwan.
Suasana Kota Lama yang klasik akan menyatu indah dengan alunan jazz dari berbagai penjuru dunia.
Murianews, Semarang – Festival Kota Lama Semarang 2025 bakal segera digelar. Mengangkat tema ”Color of Unity”, festival ini akan berlangsung selama 11 hari, mulai tanggal 4-14 September 2025.
Festival ini akan dilangsungkan di kawasan ikonik Kota Lama Semarang, sebuah lokasi yang kaya akan sejarah, budaya, dan estetika arsitektur masa kolonial yang masih lestari hingga kini.
Festival Kota Lama tahun ini menghadirkan semangat baru dengan menyatukan beragam warna budaya dari seluruh penjuru nusantara, bahkan mancanegara, dalam sebuah harmoni yang penuh makna.
Perpaduan tradisi, musik, seni, hingga kuliner, akan menyulap Kota Lama Semarang menjadi ruang ekspresi budaya yang hidup, hangat, dan inklusif.
Melansir laman Visitjawatengah, gelaran ini akan dibuka secara resmi pada 4 September 2025 di Laroka Theater, dengan pertunjukan istimewa dari Kota Lama Orchestra.
Musik orkestra yang berpadu dengan nuansa lokal ini akan menjadi awal yang memukau, menandai dimulainya festival penuh warna yang sarat dengan pesan persatuan.
Tak hanya menonjolkan seni pertunjukan, Festival Kota Lama Semarang 2025 juga menghidupkan kembali cita rasa masa lalu melalui Pasar Sentiling yang berlokasi di Metro Point.
Selama sebelas hari penuh, pengunjung akan diajak menikmati sajian legendaris dari berbagai kota di Indonesia dalam konsep kuliner nostalgia yang autentik dan menggugah selera.
Membangkitkan Kenangan...
Dari Toko Oen Semarang 1930, Apem Beras dan Carabikang Bu Siti Yogyakarta, Kedai Rawon Asli Surabaya, hingga Martabak Kubang Hayuda, Teh Tarik Ce Bush, Cuanki Bandung Mang Udin, Sego Meduro.
Kemudian, ada jajanan khas Pontianak dari Ponti Alung, semua hadir dalam satu tempat untuk memanjakan lidah sekaligus membangkitkan kenangan.
Selain kuliner, festival ini menghadirkan beragam pertunjukan seni budaya yang menghidupkan semangat kebhinekaan.
Pada tanggal 5 September, Wayang Orang on the Street akan digelar di Jalan Suprapto mulai pukul 18.00 WIB, menghadirkan seni tradisional dalam suasana jalanan terbuka Kota Lama.
Keesokan harinya, tanggal 6 September, Kagama Kolaborasi akan menyajikan pertunjukan seni hasil kolaborasi alumni Universitas Gadjah Mada dan seniman lokal di Laroka Theater.
Tanggal 7 September menjadi momen spesial dengan hadirnya Jazz Kota Lama, sebuah pertunjukan musik kontemporer yang akan dimeriahkan oleh musisi internasional, yaitu Parra.dice dari Belanda dan Zixuan & Slow Train dari Taiwan.
Suasana Kota Lama yang klasik akan menyatu indah dengan alunan jazz dari berbagai penjuru dunia.
Nuansa kolaboratif juga tercermin dalam pameran Pikat Wastra Nusantara dan Hanbok Korea yang akan berlangsung dari 11 hingga 14 September 2025 di Oudetrap, Kota Lama Semarang.
Budaya Lintas Negara...
Untuk pertama kalinya, kekayaan tekstil tradisional Indonesia akan disandingkan dengan keindahan pakaian adat Korea, Hanbok. Pameran ini menjadi simbol persahabatan budaya lintas negara dan merayakan keunikan kain tradisional sebagai warisan budaya yang tak lekang oleh waktu.
Sebagai puncak kemeriahan, Fiesta Folklore Nusantara akan digelar pada tanggal 12 dan 13 September 2025 di area depan Gedung Marba.
Mulai pukul 15.00 hingga 22.00 WIB, panggung ini akan dipenuhi pertunjukan seni dan budaya dari berbagai daerah, seperti Korea Selatan, Pangkal Pinang, Yogyakarta, Bengkulu, Lampung, Nias, Bugis, Minang, Kudus, Reog dan komunitas Kota Lama sendiri.