Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Upaya untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pasalnya, kematian ibu dan bayi masih muncul tiap tahun, meski angkanya turun. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar mengatakan, pemerintah sudah memberikan fasilitas untuk mencegah kematian ibu dan anak.

Di antaranya enam kali periksa dan dua kali USG gratis untuk ibu hamil, kemudian pendampingan pada kehamilan risiko tinggi.

”Angka kematian ibu dan anak itu bisa dicegah. Banyak unsurnya seperti dari sisi fasilitasnya, SDM-nya, dan masyarakatnya,” kata Yunita, saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menerima audiensi dari Dekan dan peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), di Kantor Gubernur, Kamis (11/9/2025).

Diungkapkan, angka kematian ibu dan bayi di Jateng pada 2024 tercatat sebanyak 427 jiwa, sementara pada 2025 hingga Agustus mencapai 270 jiwa.

”Sebetulnya dibandingkan tahun lalu sudah turun, tetapi belum signifikan menurut kami,” ungkap Yunita.

Menurut dia, rata-rata penyebab kematian ibu dan anak itu antara lain pendarahan, infeksi, dan eklampsia.

Yunita mengatakan, peran dari Fakultas Kedokteran Undip yang turun ke lapangan dengan melibatkan ahli dari Inggris itu, akan sangat membantu Dinas Kesehatan. Sebab, bukti-bukti yang diperoleh di lapangan, bisa menjadi dasar dalam mengatasi persoalan tersebut.

Melakukan Penelitian... 

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, mengapresiasi langkah Fakultas Kedokteran Undip untuk membantu menurunkan angka kematian ibu dan anak. Upaya itu merupakan sumbangsih nyata bagi Jawa Tengah.

Disampaikan, program dokter Spesialis Keliling (Speling) yang dia gagas bersama Wagub Taj Yasin, hingga kini sudah berjalan bagus, namun masih ada kendala kurangnya dokter spesialis.

”Makanya saya minta bantuan universitas yang punya dokter spesialis untuk turun,” bebernya.

Dekan Fakultas Kedokteran Undip Yan Wisnu Prajoko mengatakan, kunjungannya ke Kantor Gubernur itu untuk melaporkan upaya-upaya yang dilakukan, dalam memperbaiki atau menurunkan angka kematian ibu dan anak secara optimal.

Tiga hari lalu, kata dia, tim dari Fakultas Kedokteran Undip telah melakukan penelitian dan pengamatan di Kabupaten Brebes, berkaitan dengan sumber daya manusia, tenaga kesehatan, fasilitas, kecepatan respons darurat, dan lainnya.

Wisnu juga menyampaikan dukungan Fakultas Kedokteran Undip untuk program Speling yang digagas Ahmad Luthfi. Pihaknya akan mengidentifikasi ulang seluruh dokter spesialis atau calon dokter spesialis yang dimiliki Undip, untuk diterjunkan ke lapangan.

”Dokter Spesialis maupun calon spesialis yang sudah siap turun ke lapangan akan kami identifikasi, dan kita lakukan semacam KKN tematik. Itu kita sebar ke daerah-daerah,” tandasnya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler