Rabu, 19 November 2025

Murianews, Boyolali – Sebuah bangunan kecil di pinggir area persawahan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, bikin heboh dan viral di media sosial.

Dalam media sosial dinarasikan, bahwa anggaran Rp 112 juta untuk pembangunan itu dinilai tak sesuai dengan besarnya bangunan.

Bangunan tersebut berlokasi di pinggir areal persawahan wilayah Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Tepatnya di sebelah utara landasan pacu bandara Adi Soemarmo.

Bangunan berukuran sekitar 1,5 x 1,5 meter itu, terdapat deretan roster atau ventilasi dari bata merah yang ada di samping kanan dan kiri serta belakang.

Kemudian di bagian depan, atau dinding sisi barat terdapat satu pintu dan dikunci gembok. Atap menggunakan material galvalum.

Di lokasi tersebut, sebenarnya tak hanya bangunan itu saja. Tepat di sebelah selatannya terdapat sumur bor lengkap dengan jaringan pipa berukuran cukup besar.

Juga terdapat satu tiang untuk penyangga jaringan listrik yang masuk ke bangunan itu.

Bangunan kecil seharga Rp 112 juta itu sempat bikin heboh di media sosial. Sebab, dalam foto yang beredar di medsos, bangunan itu memang superkecil.

Sumur Bor... 

Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali telah memberikan penjelasan terkait proyek bangunan tersebut. Sekretaris Dinas Pertanian Boyolali Retno Nawangtari mengatakan, bahwa anggaran Rp 112 juta itu tak hanya untuk bangunan kecil itu saja.

”Tapi komponan paket (pekerjaannya) banyak," kata Retno Nawangtari, ditemui di kantornya Kamis (18/9/2025), dilansir dari DetikJateng.

Bangunan kecil itu merupakan rumah bagi pompa untuk menyedot air dari sumur dalam yang difungsikan untuk irigasi lahan pertanian. Di dalam rumah kecil itu juga ada meteran listrik sebagai daya untuk mesin pompanya.

Dikemukakan, di papan proyek memang tidak mungkin dimuat secara rinci rencana anggaran biaya (RAB). Jadi anggaran sebesar Rp 112,8 juta itu mencakup seluruh pekerjaan.

Ada pembuatan sumur bor, pembelian mesin pompa, pipa cassing maupun pipa atau selang untuk mengalirkan air ke sawah. Kemudian pemasangan jaringan listrik dan bangunan rumah untuk pengaman mesin pompa.

Menurut Retno, anggaran terbesar yakni untuk pembuatan sumur bor. Pasalnya, sumur yang dibuat merupakan sumur dalam. Sehingga diharapkan tidak mengganggu sumber air permukaan atau sumur warga.

”Paling banyak anggaran untuk pembuatan sumur dalam,” imbuh dia.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler