Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memborong sejumlah penghargaan bergengsi pada ajang Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Award 2025.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin mengungkapkan kebanggaannya atas capaian luar biasa yang diraih oleh para pengrajin lokal di wilayahnya.

”Saya ucapkan apresiasi kepada pemenang, dan harapannya terus mengembangkan produknya,” kata dia, seusai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Dekranas 2025, di Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Dijelaskan, dalam Dekranas Award 2025, lima produk kerajinan asal Jateng dinyatakan sebagai pemenang. Selendang Batik Tulis ”Tambal 101” dari Kota Pekalongan berhasil meraih Juara 1 Kategori Produk Kain.

Jateng juga meraih peringkat kedua untuk dua kategori. Yakni, produk kerajinan Bumerang Seni asal Kabupaten Sragen untuk Kategori Produk Kayu, dan Barrel Set dari Kota Salatiga Kategori Produk Keramik.

Selain itu, peringkat ketiga juga diraih dua kategori. Yaitu, Madani Biola Bambu dari Kabupaten Kudus untuk Kategori Produk Kayu, dan Galaxy Coffe Table dari Kabupaten Jepara dalam Kategori Produk Logam.

Nawal berharap, penghargaan tersebut tidak membuat para pengrajin berhenti di Dekranas Award 2025. Tetapi, mereka juga aktif untuk mendampingi pengrajin lainnya yang masih merintis, agar naik kelas.

”Pemenang-pemenang Dekranas Award ini diharapkan nanti juga menjadi kunci, menjadi pendamping untuk pengrajin-pengrajin yang masih kecil, sehingga ini juga bisa menjadi satu potensi,” ungkap istri Wakil Gubernur Jateng tersebut.

Regenerasi Pengrajin... 

Dikatakan Nawal, dalam Rakornas ini, pihaknya mendapatkan arahan untuk terus mendampingi pengrajin lokal dari hulu hingga ke hilir. Pendampingan itu termasuk manajemen keuangan dan dukungan anggaran.

“Untuk jangka pendek kita akan menindaklanjuti hasil dari Rakornas, kita akan melakukan Rakor di daerah, kemudian juga renstra (rencana strategis) yang kami susun akan kami tidaklanjuti lagi, dan kemudian pelatihan-pelatihan itu masif,” ucap dia.

Selain itu, revitalisasi gerai Dekranasda juga akan segera dilakukan, dan menjadikannya sebagai pusat oleh-oleh di masing-masing daerah. Hal tersebut untuk memfasilitasi produk UMKM lokal maupun kerajinan tangan lainnya.

Menurut Nawal, ekosistem kerajinan di Jawa Tengah pada prinsipnya sudah baik. Namun ada beberapa tantangan yang perlu untuk ditangani. Salah satunya, regenerasi pengrajin agar produk-produk lokal terus hidup di tengah dinamika zaman.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler