Rabu, 19 November 2025

Atas capaian itu, dia meminta Bunda PAUD di 35 kabupaten/kota di Jateng, agar terus mengajarkan pentingnya menjaga tradisi dan kebudayaan lokal kepada anak-anak sejak usia dini.

Di samping itu, pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan pendidikan PAUD di Jateng. Sebagaimana program Bunda PAUD Jateng untuk menciptakan PAUD holistik-integratif, antikekerasan, dan inklusif.

“Dengan Rekor Muri ini, diharapkan Bunda-Bunda PAUD di 35 kabupaten/ kota untuk ikut serta menjaga tradisi, menciptakan PAUD holistik dan integratif, kemudian antikekerasan dan inklusif,” harap Nawal.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin mengatakan, mengenalkan batik sejak dini sangat penting, agar anak tidak lupa dengan budaya lokal. Apalagi, batik telah diakui UNESCO, sebagai warisan budaya tak benda dunia sejak 2009.

”Hari ini kita buktikan bahwa batik yang sumbernya dari Jawa, khususnya Jawa Tengah, sehingga kegiatan ini upaya bagaimana me-refresh anak-anak kita supaya tidak lupa dengan batik,” ungkap Gus Yasin, sapaan akrabnya.

Kepala Muri Semarang Ari Andriani menyampaikan, penghargaan Muri diberkan kepada Bunda PAUD Jateng dan Yayasan Pendidikan Muslimat NU Jateng, yang telah memprakarsai rekor Edukasi Membatik Serentak Anak Usia Dini Terbanyak.

Dia mengatakan, awalnya peserta membatik yang diusulkan ke Muri berjumlah 25.000 siswa. Namun saat diverifikasi, ternyata siswa yang berpartisipasi sebanyak 27.000 orang.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler