Rabu, 19 November 2025

Murianews, SemarangSanggar Greget Semarang menjadi salah satu seniman asal Indonesia yang meramaikan World Expo 2025 di Osaka, Jepang, 7-8 Oktober 2025.

Kelompok seni yang dimotori oleh Yoyok Bambang Priyambodo tersebut tampil dengan membawa misi kebudayaan sebagai media diplomasi antarnegara.

Yoyok mengatakan, perjalanannya ke Jepang memperoleh dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dukungan tersebut tidak hanya mencakup aspek logistik, tetapi menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya daerahnya.

”Acara ini diharapkan membuka peluang kolaborasi lebih lanjut antara Indonesia dan Jepang, di bidang seni dan budaya. Pemprov Jateng patut diapresiasi atas dukungannya yang konsisten terhadap seniman lokal, yang pada akhirnya berkontribusi pada citra positif Indonesia di mata dunia,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Menurut Yoyok, keikutsertaannya di Jepang kali ini adalah sebuah tugas diplomatik melalui jalur kebudayaan. Dia percaya, seni dan tradisi dapat menjadi alat diplomasi yang fleksibel serta efektif dalam memperkuat hubungan antarnegara.

Dalam acara tingkat dunia tersebut, Yoyok akan menyajikan empat repertoar tari utama, yaitu Tari Denok Deblong, Tari Ledek Petarangan, Tari Pesona Jawa Tengah, serta Tari Tayub. Keempat karya ini dipilih karena mampu mencerminkan beragam aspek dan semangat hidup masyarakat Jawa Tengah.

Yoyok juga membawa sejumlah murid berbakat dari Sanggar Greget Semarang asuhannya, yaitu Canadian Mahendra, Ratu Gayatri, Adinda Salsabia, serta Annastasya Rahmadani.

Keikutsertaan sanggar tari asal Kota Semarang, Jawa Tengah, tersebut tak luput dari perhatian Gubernur Ahmad Luthfi. Da secara khusus memberikan apresiasi dan dukungan kepada para seniman Jawa Tengah untuk go international.

Sudah Go International... 

”Kelompok seni kita ada yang berangkat ke Osaka, Jepang. Ini menunjukkan bahwa budaya, cipta, dan karsa yang kita lakukan, khususnya para seniman Jawa Tengah sudah go international,” kata Luthfi, saat ditemui di sela kunjungan kerja di Boyolali, Rabu (8/10/2025).

Luthfi menjelaskan, banyak kegiatan budaya dari Jawa Tengah yang sudah masuk kancah internasional, misal lagu Ilir-ilir, dan lagu lainnya. Bahkan, para pekerja seni asal Jawa Tengah tidak hanya mampu bersaing di kancah nasional, tetapi internasional.

”Ini harus kita dukung karena seni merupakan bagian dari alat pemersatu bangsa,” ujarnya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler