Desalinasi dari Pemprov Jateng, Warga Pesisir Mudah Dapat Air Bersih
Dani Agus
Senin, 20 Oktober 2025 12:37:00
Murianews, Brebes – Sebagian warga di daerah pesisir pantai utara Jawa Tengah, kini makin mudah mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Hal ini menyusul adanya enam desalinasi air bersih yang dibangun Pemprov Jateng di sejumlah daerah pesisir pantai utara. Program bantuan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih tersebut, bersumber dari dana APBD dan CSR 2025.
Kehadiran pemerintah melalui program disalinasi air bersih, disambut senang masyarakat.
Sebab, mereka yang sebelumnya kesulitan mendapatkan air bersih, kini tinggal datang ke lokasi desalinasi dengan biaya yang jauh lebih murah, dan airnya langsung bisa dikonsumsi tanpa harus dimasak lebih dulu.
Warga Desa Randusanga Kulon, Kabupaten Brebes Sri Hastutik mengungkapkan rasa senang karena saat ini mendapat kemudahan akses air bersih di desanya. Selain lebih dekat, dia hanya mengeluarkan Rp 2.500 per galon. Harga itu jauh lebih murah dibanding air isi ulang dengan harga Rp 5.000 per galon.
”Senang sekali karena kalau butuh air bersih lebih dekat dan harganya murah. Kalau dulu beli air harus menempuh jarak satu kilometer,” katanya, saat ditemui akhir pekan ini.
Selain itu, air dari hasil desalinasi kualitasnya bagus, sehingga aman dan sehat jika dikonsumsi. Apalagi, di rumahnya ada balita yang berusia tiga bulan.
”Ya airnya bagus. Kalau buat susu bayi bisa sehat, dan rasanya tidak asin,” lanjutnya.
Langsung Dikonsumsi...
Begitu pula dengan Supriyatin, pemilik warung makan di Desa Randusanga Kulon, yang sangat terbantu dengan adanya bantuan desalinasi air bersih dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, air desalinasi itu juga untuk kebutuhan warungnya. Sebelum ada bantuan desalinasi, Supriyatin harus mengambil air dari sumur bor yang jaraknya cukup jauh.
Di samping itu, air dari sumur bor harus dimasak dulu sebelum dikonsumsi, atau untuk jualan di warungnya.
”Kalau air desalinasi ini kan langung bisa dikonsumsi, kalau dari sumur harus dimasak dulu. Kadang airnya juga asin. Jadi, senang dengan adanya bantuan ini,” jelasnya.
Kepala Desa Randusanga Kulon Afan Setiono menuturkan, bantuan desalinasi air bersih sebagai bukti Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hadir dengan solusi bagi permasalahan di masyarakat, terutama di daerah pesisir yang membutuhkan air bersih.
”Pemerintah hadir dan tahu, mana program prioritas yang harus dilakukan untuk masyarakat,” tuturnya.
Menurut Afan, desalinasi air bersih mampu menjawab permasalahan di desanya, terkait kebutuhan air bersih yang bertahun-tahun menjadi masalah. Ada sekitar 9.200 lebih jiwa penduduk di desanya, mayoritas terdampak air rob. Sehingga, air bersih menjadi satu masalah yang harus dituntaskan.
”Alhamdulillah, desalinasi air bersih bisa memproduksi sekitar 200 galon lebih per hari. Jadi, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan UMKM atau warung-warung yang ada,” imbuhnya.
Dari APBD dan CSR...
Saat ini, pihaknya akan terus mengembangkan desalinasi air bersih tersebut. Salah satunya, dengan menggandeng Bumdes dan Koperasi Desa Merah Putih.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono menyampaikan, bantuan desalinasi air bersih ini selaras dengan slogan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, yakni Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah.
”Ada tiga titik bantuan desalinasi air bersih yang bersumber dari APBD, dan tiga lagi dari CSR. Jadi total ada enam titik yang tersebar di Pati, Demak, Pekalongan, dan Brebes,” ujarnya.
Hanung menambahkan, bantuan tersebut menyasar ke daerah-daerah yang kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di pesisir pantai utara.
”Selain untuk kebutuhan air bersih, program ini juga selaras dengan pengentasan kemiskinan dan stunting. Saat ini kami masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak, agar program ini terus berlanjut di tahun 2026,” tandasnya.



