Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pompanisasi untuk mempercepat penanganan banjir yang hingga saat ini masih merendam sejumlah wilayah di Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

Mereka adalah tim khusus yang bertugas mengoperasikan pompa air, untuk menyedot dan memindahkan genangan air di wilayah terdampak banjir. Dengan begitu, penanganan banjir diharapkan dapat dilakukan secara cepat dan efektif.

Keberadaan Satgas itu merespon kondisi di lapangan mengenai adanya beberapa pompa yang tidak bekerja maksimal.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Bergas C Penangguhan, ditunjuk sebagai Ketua Satgas Pompanisasi.

”Pak Bergas dapat tambahan tugas baru, yaitu komandan Pompa (Ketua Satgas Pompanisasi) Jawa Tengah, nanti yang punya bakat ahli pompa mengendalikan (memanajemen) itu,” ujar Luthfi, dalam rapat koordinasi penanganan banjir Semarang dan Demak, di Ruang Rapat Kantor Gubernur Jateng, Rabu (29/10/2025).

Dia mengatakan, saat ini 38 unit pompa sudah diaktifkan untuk menangani banjir di wilayah Semarang. Untuk daerah Demak, BBPJN Jateng-DIY membangun sodetan sepanjang 168-170 meter, yang dilengkapi dua pompa berkapasitas 500 liter per detik.

Dua daerah terdampak tersebut, terang Luthfi, menjadi prioritas penanganan Pemprov Jateng, karena merupakan pusat konektivitas, serta tempat bergeraknya barang dan orang.

Sementara, Kepala BPBD yang juga Ketua Satgas Pompanisasi Jawa Tengah Bergas C Penaggungan mengatakan, intensitas hujan sedang hingga tinggi dalam dua hari terakhir, mempengaruhi penanganan banjir.

Tambahan Pompa... 

Dia menilai, solusi tercepat adalah mengoptimalkan fungsi pompa. Oleh sebab itu, tim khusus untuk memanajeman fungsi pompa air dibutuhkan untuk mempercepat penanganan banjir di Semarang dan Demak.

”Kalau bicara pompa, maka butuh efektivitas. Artinya manajeman pompa ini harus ada, kalau nggak ada manajemen pompa, maka khawatirnya nanti pompanya banyak, tapi gak maksimal,” beber Bergas.

Menurut dia, saat ini kurang lebih 38 pompa dengan berbagai kekuatan sudah diaktifkan di Kota Semarang. Ada yang berkapasitas 150 liter per second (LPS), 250 LPS, 500 LPS, bahkan ada yang hingga 1.000 LPS.

Selain itu, untuk Kabupaten Demak, mendapatkan sejumlah tambahan pompa dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Direktur Jenderal SDA Kementerian PU Dwi Purwantoro mengatakan, pihaknya menyetujui usulan Ahmad Luthfi, dan akan segera menambah lima pompa air dengan kapasitas 2.000 LPS.

Selain itu, juga akan menginventarisasi kondisi pompa-pompa yang ada. Apabila secara umur sudah tua dan kinerjanya tidak maksimal, maka akan segera diganti yang baru, seperti lompa di Muktiharjo.

”Di Kota Semarang seperti yang sudah kami sampaikan, di Muktiharjo itu (pompanya) akan kita ganti. Ada satu yang rusak, jadi satu itu kita ganti,” tandasnya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler