Menurut dia, pengadaan bus listrik nantinya tidak dilakukan dengan membeli langsung, melainkan melalui sistem lelang untuk beli layanan.
”Kami lelang beli layanan, bukan busnya. Jadi vendor atau konsorsium yang memenuhi persyaratan akan mengelola koridor yang telah disiapkan,” katanya.
Sementara itu, Kepala BLU Trans Semarang Haris Setyo Yunanto menyampaikan, uji coba itu merupakan bagian dari implementasi koridor hijau yang telah dikaji sejak lama.
Untuk pengisian daya, bus listrik hanya membutuhkan dua titik pengecasan di Terminal Mangkang dan Terminal Penggaron.
Murianews, Semarang – Pemkot Semarang, Jawa Tengah, melakukan uji coba operasional bus listrik Trans Semarang, pada Rabu (6/11/2025).
Uji coba ini melayani rute Terminal Mangkang-Simpang Lima pulang-pergi (PP). Dalam tahap ini masyarakat bisa menikmati sensasi menaiki bus listrik Trans Semarang secara gratis.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Semarang Danang Kurniawan menjelaskan, uji coba itu merupakan langkah awal menuju pengoperasian armada ramah lingkungan di Ibu Kota Jawa Tengah.
”Dishub melalui Trans Semarang sedang mengembangkan dan beralih ke kendaraan ramah lingkungan (koridor hijau) dengan menggunakan bus listrik. Saat ini, baru dua unit yang diuji, yakni satu bus besar dan satu bus sedang,” katanya, dilansir dari Antara Jateng.
Menurutnya, rencana operasional penuh baru akan dilakukan tahun depan. Tahun ini masih tahap uji coba selama dua minggu hingga satu bulan.
”Masyarakat bisa ikut mencoba agar kami bisa menilai performa dan karakter bus di lapangan,” katanya.
Uji coba juga dilakukan untuk memastikan kemampuan baterai bus menghadapi medan di Kota Semarang yang bervariasi, terutama tanjakan yang lebih menyedot tenaga baterai.
Bus listrik buatan Surabaya tersebut diklaim memiliki jarak tempuh lebih dari 250 kilometer per pengisian baterai. Sementara kapasitas bus besar mencapai 72 penumpang dan bus sedang sebanyak 40 orang.
Isu Bus Mogok...
Menurut dia, pengadaan bus listrik nantinya tidak dilakukan dengan membeli langsung, melainkan melalui sistem lelang untuk beli layanan.
”Kami lelang beli layanan, bukan busnya. Jadi vendor atau konsorsium yang memenuhi persyaratan akan mengelola koridor yang telah disiapkan,” katanya.
Sementara itu, Kepala BLU Trans Semarang Haris Setyo Yunanto menyampaikan, uji coba itu merupakan bagian dari implementasi koridor hijau yang telah dikaji sejak lama.
”Harapannya, dengan bus listrik ini tidak ada lagi isu bus mogok atau asap tebal yang selama ini mengganggu pengendara lain. Bus listrik lebih ramah lingkungan dan mendukung pengurangan emisi gas buang,” katanya.
Untuk pengisian daya, bus listrik hanya membutuhkan dua titik pengecasan di Terminal Mangkang dan Terminal Penggaron.
Dengan teknologi fast charging, baterai bisa terisi penuh dalam waktu sekitar 30 menit dan mampu melayani delapan trip perjalanan pulang-pergi setiap harinya.