Selasa, 18 November 2025

Sebagai informasi itu, realisasi investasi di Jawa Tengah sampai September 2025 mencapai Rp 66,13 triliun, sebanyak 56 persen merupakan penanaman modal asing (PMA) dan 44 persen penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Melalui investasi yang masuk, serapan tenaga kerja dari investasi tersebut mencapai 326.462 orang dan menjadi yang tertinggi kedua di Pulau Jawa.

Senyampang dengan itu, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu, 5 November 2025, pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Tengah pada Triwulan III (Juli-September) 2025 sebesar 5,37 persen secara Year on Year (YoY).

Pertumbuhan itu lebih tinggi dari capaian nasional yang tumbuh 5,04 persen. Bahkan, angka kemiskinan di Jateng mengalami penurunan dari 9,58 persen pada 2024 menjadi 9,48 persen pada 2025.

Dikatakan Luthfi, para investor banyak tertarik menanamkan investasinya di Jawa Tengah, terutama di sejumlah kawasan industri di provinsi ini. Oleh karenanya, Ia mendorong kepada bupati/walikota di wilayahnya agar mengusulkan kawasan industi baru.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan, Kota Semarang berada pada momentum terbaiknya dalam iklim investasi. Sebab, infrastruktur terus digenjot, iklim sosial yang stabil, sumber daya manusia yang kompeten, dan perkonomian yang tumbuh konsisten.

”Inilah saat yang tepat untuk berinvestasi, di mana fondasinya kuat dan peluangnya terbuka lebar. Saat ini Semarang sedang menempatkan dirinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah,” katanya.

Komentar

Terpopuler