Diduga, kebakaran tersebut disebabkan korsleting listrik. Besarnya api dan material kendang yang mudah terbakar membuat kendang ludes.
Kepala UPTD Damkar Wonogiri Joko Santoso mengatakan, pihaknya menerima laporan kebakaran dari warga setempat sekitar pukul 00.15 WIB. Ia pun mengerahkan satu unit mobil dengan membawa enam personel Damkar. Proses pemadaman api dimulai sekitar pukul 01.00 WIB.
Sebanyak 6.000 ekor ayam turut hangus terbakar. Sementara 6.000 ekor lainnya berhamburan ke luar di sekitar kandang.
”Pemadaman mengerahkan enam personel dibantu petugas Polsek, Koramil, dan warga sekitar. Karena api sudah membakar sebagian besar kandang ayam, air di tangki mobil Damkar kami tidak cukup. Kami sempat mengambil air dari sungai untuk memastikan apinya padam,” katanya seperti dikutip
Joko mengatakan aktivitas pemadaman baru selesai dilakukan satu jam setelahnya atau sekitar pukul 02.00 WIB. Joko menaksir kerugian yang dialami Mirati sekitar Rp1 miliar.Kapolsek Slogohimo, AKP Paimin, mengatakan aparat polisi ikut terjun dalam menangani kebakaran di kandang ayam milik Mirati. Ia mengaku menerjunkan lima personel Polsek dibantu lima anggota dari Koramil Slogohimo. Total ada 10 personel yang ikut membantu warga dan Damkar memadamkan kebakaran.”Kami dapat laporan dari pemerintah desa dan pemilik kandang ayam. Setelah itu terjun ke lokasi, membantu pemadaman. Sebetulnya kan yang terbakar hanya separuh kandang. Ayam yang mati sekitar 6.000 ekor. Jadi untuk kerugian riil kurang dari Rp 1 miliar,” kata AKP Paimin. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Wonogiri – Sebuah kandang ayam milik Mirati, warga Slogohimo, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri terbakar, Selasa (8/11/2022) dini hari. Akibat kebakaran tersebut 6 ribu ayam berusia 13 hari mati terpanggang.
Diduga, kebakaran tersebut disebabkan korsleting listrik. Besarnya api dan material kendang yang mudah terbakar membuat kendang ludes.
Kepala UPTD Damkar Wonogiri Joko Santoso mengatakan, pihaknya menerima laporan kebakaran dari warga setempat sekitar pukul 00.15 WIB. Ia pun mengerahkan satu unit mobil dengan membawa enam personel Damkar. Proses pemadaman api dimulai sekitar pukul 01.00 WIB.
Baca: Kandang Ayam Terbakar di Werdoyo Demak, Kerugian Capai Rp 5 Miliar
Sebanyak 6.000 ekor ayam turut hangus terbakar. Sementara 6.000 ekor lainnya berhamburan ke luar di sekitar kandang.
”Pemadaman mengerahkan enam personel dibantu petugas Polsek, Koramil, dan warga sekitar. Karena api sudah membakar sebagian besar kandang ayam, air di tangki mobil Damkar kami tidak cukup. Kami sempat mengambil air dari sungai untuk memastikan apinya padam,” katanya seperti dikutip
Solopos.com.
Joko mengatakan aktivitas pemadaman baru selesai dilakukan satu jam setelahnya atau sekitar pukul 02.00 WIB. Joko menaksir kerugian yang dialami Mirati sekitar Rp1 miliar.
Kapolsek Slogohimo, AKP Paimin, mengatakan aparat polisi ikut terjun dalam menangani kebakaran di kandang ayam milik Mirati. Ia mengaku menerjunkan lima personel Polsek dibantu lima anggota dari Koramil Slogohimo. Total ada 10 personel yang ikut membantu warga dan Damkar memadamkan kebakaran.
”Kami dapat laporan dari pemerintah desa dan pemilik kandang ayam. Setelah itu terjun ke lokasi, membantu pemadaman. Sebetulnya kan yang terbakar hanya separuh kandang. Ayam yang mati sekitar 6.000 ekor. Jadi untuk kerugian riil kurang dari Rp 1 miliar,” kata AKP Paimin.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com