Rabu, 19 November 2025


Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen Cosmas Edwi Yunanto mengatakan, hingga Kamis (29/12/2022) kemarin, proyek pembangunan Pasar Nglangon senilai Rp 33 miliar tersebut sudah molor 13 hari.

”Sehingga kontraktor yang menjadi rekanan ini dikenakan denda seperseribu dari nilai kontrak tiap harinya. Jadi per hari sekitar Rp 33 juta. Karena ada 13 hari maka tinggal Rp 33 juta dikali 13, hasilnya ada Rp 429 juta,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Jumat (30/12/2022).

Ia menyebutkan, sesuai rencana, pasar terpadu tersebut dipersiapkan untuk 887 pedagang Pasar Nglangon, Pasar Joko Tingkir, dan warga Kios Renteng Nglangon, Sragen. Karena itu, ia memastikan pembangunan tak boleh asal-asalan.

Baca: Kontraktor Pembangunan IBS RSUD Kudus Diminta Jaga Komitmen

”Dalam pelaksanaan pekerjaan itu ada konsultan pengawas dan tim teknis. Sebelum serah terima pekerjaan (PHO) semua pekerjaan dicek. Kalau masih ada yang kurang bisa diperbaiki karena ada masa pemeliharaan selama 60 hari. Kamis kemarin direncanakan dilakukan PHO,” jelas dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Hargiyanto menerangkan pekerjaan pembangunan pasar terpadu Nglangon sudah selesai dan sudah disosialisasikan. Mulai dari penempatan, zonasi, dan adanya rencaba undian los atau kios.

Dia menyebut zonasi itu dilakukan untuk pengelompokan pedagang, seperti pedagang kayu atau bambu, perbengkelan, kuliner, grabatan, ayam, burung, sepeda, dan seterusnya.”Undian los dan kios direncanakan pekan depan. Setelah itu ada pindahan pedagang paling lambat Februari. Yang punya kios atau los lebih dari satu ikut undian pertama. Undian dilakukan berdasarkan zonasi jenis dagangannya. Jumlah pedagang total ada 887 orang. Kalau ada yang tukar itu tidak ada dalam skema kami,” jelas Hargiyanto.Dia mengatakan penataan Pasar Sukowati Sragen itu didasarkan pada standar nasional Indonesia seperti di Pasar Bunder Sragen.”Fasilitas umum sudah ada, seperti toiilet, listrik, dan seterusnya. Kami berharap pasar tidak hanya sebagai pusat perdagangan, tetapi bisa menjadi ruang terbuka,” imbuhnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler