Pekerja di Semarang Meninggal Tersengat Listrik
Murianews
Rabu, 4 Januari 2023 10:50:29
Kapolsek Gayamsari Kompol Hengky Prasetyomengatakan, peristiwa tersebut terjadi Selasa (3/1/2023) kemarin. Ia menyebut korban bersama rekannya sudah mengecat JPO itu sejak tiga hari lalu.
Mulanya, korban mengecat di bagian kanopi JPO yang berdekatan dengan kabel saluran listrik menggunakan alat bantu yang terbuat dari besi. Namun, tak lama kemudian rekan korban mendengar suara atau bunyi mirip ledakan. Saat menoleh, rekan korban yang juga saksi melihat korban dalam kondisi terbaring.
”Korban terbaring dengan luka bakar pada bagian tangan kanan kiri, dan luka di bagian kepala,” katanya seperti dikutip
Solopos.com.
Saksi pun langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Gayamsari. Mengetahui hal itu, aparat Polsek Gayamsari segera mendatangi lokasi kejadi sekitar pukul 10.30 WIB.
”Selanjutnya kami membantu mengevakuasi korban ke RS Bhayangkara Semarang,” terangnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi menduga saat korban melakukan pengecatan, alat bantu besi yang dipakai korban mengenai saluran listrik PLN.
”Setelah mendapatkan penanganan medis di IGD RS Bhayangkara Semarang. Korban dinyatakan meninggal dunia. Maka oleh sebab itu korban tersengat dan terjatuh dari atas JPO,” jelas Hengky.Sebelumnya, sudah ada tiga orang yang meninggal dunia akibat tersetrum aliran listrik di Kota Semarang. Meski demikian, tiga korban yang meninggal itu tersengat listrik saat kondisi banjir yang melanda Semarang sejak Sabtu (31/12/2022).Dari tiga orang yang tersetrum listrik itu dua di antaranya merupakan mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula). Keduanya meninggal dunia tersengat listrik saat berada di kamar indekos kala banjir melanda. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Semarang – Seorang pekerja berinsial AS meninggal dunia setelah tersengat listrik saat mengecat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Majapahit, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Kapolsek Gayamsari Kompol Hengky Prasetyomengatakan, peristiwa tersebut terjadi Selasa (3/1/2023) kemarin. Ia menyebut korban bersama rekannya sudah mengecat JPO itu sejak tiga hari lalu.
Mulanya, korban mengecat di bagian kanopi JPO yang berdekatan dengan kabel saluran listrik menggunakan alat bantu yang terbuat dari besi. Namun, tak lama kemudian rekan korban mendengar suara atau bunyi mirip ledakan. Saat menoleh, rekan korban yang juga saksi melihat korban dalam kondisi terbaring.
”Korban terbaring dengan luka bakar pada bagian tangan kanan kiri, dan luka di bagian kepala,” katanya seperti dikutip Solopos.com.
Saksi pun langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Gayamsari. Mengetahui hal itu, aparat Polsek Gayamsari segera mendatangi lokasi kejadi sekitar pukul 10.30 WIB.
”Selanjutnya kami membantu mengevakuasi korban ke RS Bhayangkara Semarang,” terangnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi menduga saat korban melakukan pengecatan, alat bantu besi yang dipakai korban mengenai saluran listrik PLN.
”Setelah mendapatkan penanganan medis di IGD RS Bhayangkara Semarang. Korban dinyatakan meninggal dunia. Maka oleh sebab itu korban tersengat dan terjatuh dari atas JPO,” jelas Hengky.
Sebelumnya, sudah ada tiga orang yang meninggal dunia akibat tersetrum aliran listrik di Kota Semarang. Meski demikian, tiga korban yang meninggal itu tersengat listrik saat kondisi banjir yang melanda Semarang sejak Sabtu (31/12/2022).
Dari tiga orang yang tersetrum listrik itu dua di antaranya merupakan mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula). Keduanya meninggal dunia tersengat listrik saat berada di kamar indekos kala banjir melanda.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com