Sabtu, 19 Juli 2025


Berdasarkan data posko kesehatan banjir di Jalan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Rabu (4/1/2023) siang, total ada 12 anak-anak yang mengalami diare. Selain itu, banyak juga yang terserang gatal-gatal.

Kepala Pukesmas Kecamatan Gayamsari Semarang, Yuni Susanti, mengatakan untuk orang dewasa rata-rata mengalami gatal-gatal akibat kutu air. Sedangkan anak-anak mayoritas terkena penyakit diare.

Baca: Korban Banjir Dorang Jepara Belum Terima Bantuan

”Untuk yang gatal-gatal menyerang semua umur, tapi diare kebanyakan anak-anak,” jelas Yuni seperti dikutip Solopos.com, Rabu.

Sedangkan untuk temuan kasus Leptospirosis, Yuni menyebutkan hingga kini belum terjadi. Hal itu dikarenakan gejala leptospirosis baru akan terlihat setelah sepekan terdampak banjir.

”Itu (leptospirosis) juga kita waspadai. Tapi belum tampak. Karena biasanya, munculnya setelah satu pekan seusai banjir dengan diawali gejala demam, pilek, dan setelah dua pekan baru terlihat nyeri di kaki dan mata menguning. Jadi masyarakat harus waspada, ada baiknya segera memeriksakan diri,” jelasnya.

Baca: Anak-Anak Korban Banjir Kudus Diberi Hiburan untuk Hilangkan Trauma
Mengenai akses kesehatan di Gayamsari, Yuni menerangkan sudah berfokus pada tiga tempat yakni Sawah Besar, Tambak Rejo, dan Kaligawe.”Dari tiga tempat itu paling banyak (pasien) di Sawah Besar. Karena di sana banjir sudah surut lebih dulu dan aksesnya mudah dijangkau. Paling sulit [akses] adalah Tambak Rejo karena genangan air masih tinggi jadi agak sulit,” ungkapnya.Sementara itu, Surati (55) warga Kelurahan Kaligawe, siang itu datang ke posko kesehatan Kaligawe untuk mengambil obat gatal karena kakinya terserang kutu air akibat banjir.”Mengambil obat gatal ini untuk keluarga. Pada kena kutu air sejak banjir,” jelasnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler