Jumat, 13 Desember 2024

Terungkap! Ini Penyebab Direktur BPR di Boyolali Meninggal di Kontrakan

Murianews
Selasa, 31 Januari 2023 16:52:39
Terungkap! Ini Penyebab Direktur BPR di Boyolali Meninggal di Kontrakan
Polisi mengevakuasi jenazah salah satu direktur BPR di Kecamatan Ampel, Boyolali yang ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakannya, Selasa (31/1/2023). (Solopos.com/Ni'matul Faizah)

Kasi Humas Polres Boyolali AKP Dalmadi mengungkapkan korban ditemukan meninggal dunia di kamar kontrakannya daerah Tegalsari, Kaligentong, Gladagsari, Boyolali, Selasa (31/1/2023).

”Ditemukan kondisi tertelungkup di lantai, dekat pintu kamar. Terdapat darah yang diduga keluar dari mulut korban. Diduga karena serangan jantung,” katanya seperti dikutip Solopos.com.

Baca: Direktur BPR di Boyolali Ditemukan Meninggal di Kontrakan, Ada Darah di Lantai

Dalmadi mengungkapkan personel dari Polsek Ampel, Inafis, dan Reskrim Polres Boyolali sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian dilakukan pemeriksaan awal oleh tim medis Puskesmas Gladagsari terhadap jasad direktur BPR di Boyolali itu.

”Dari hasil pemeriksaan awal, korban meninggal kurang lebih dua jam sebelum ditemukan. Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” ujar dia.

Dalmadi mengungkapkan korban sempat dirawat di RSI Kudus karena penyakit pembengkakan jantung sekitar awal Desember 2022. Di dalam kamar korban juga terdapat banyak obat-obatan yang dikonsumsi korban karena penyakitnya itu.

”Saat ini korban dibawa ke RSUD Pandan Arang Boyolali untuk dilakukan pemeriksaan luar dan perawatan jenazah,” jelasnya.

Baca: Direktur BPR Meninggal di Kontrakan Boyolali dengan Noda Darah Ternyata Warga JeparaSebelumnya diberitakan, direktur salah satu BPR ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakannya di Tegalsari, Kaligentong, Gladagsari, Boyolali, Selasa (31/1/2023) pagi.Darah juga sempat ditemukan di sekitar jasad korban. Slamet Rif’an yang berasal dari Jepara bertugas di salah satu BPR di area Ampel selaku direktur yang membawahi fungsi kepatuhan dan bertugas sejak 2019.Berdasarkan informasi dari tetangga yang enggan disebutkan namanya, Slamet Rif’an biasanya pulang ke Jepara tiap Jumat sore akan kembali ke Boyolali untuk bekerja setiap Senin.Ia juga dikenal jarang berinteraksi dengan warga karena pulang bekerja setiap sore dan berangkat pagi. Penemuan jasad direktur BPR di Boyolali itu berawal saat sopirnya, Budi, yang tinggal di satu kontrakan berusaha membangunkan Slamet dengan mengetuk pintu kamarnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler