Gajah Sumatera Semarang Zoo Mati Gegara Sakit Gigi
Murianews
Senin, 20 Februari 2023 18:11:13
Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah Darmanto mengatakan hewan dengan nama latin
Elephas Maximus Sumatranus itu mengalami sagit gigi pada 26 Januari 2023.
”Sakit gigi itu menyebabkan nafsu makan Sekar menurun. Selama dilakukan tindakan medis, Sekar kami tempatkan di ruangan terpisah untuk mengurangi aktivitas harian dan memantau kesehatanya,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Senin (20/2/2023).
Baca: Gajah Betina di Aceh Ini Mati Gegara Minum Pestisida Milik PetaniKendati telah ditangani tim medis hingga kesehatanya membaik pada awal Februari, lanjut Darmanto, kondisi cuaca yang buruk atau dingin disertai hujan lebat membuat kesehatan Sekar kembali menurun pada 10 Februari.
Tim medis pun kembali melakukan penanganan dengan memberikan obat dan sejumlah vitamin. Namun hal tersebut tak membuat kondisi Sekar membaik hingga akhirna mati pada Jumat, 17 Februari 2023.
”Tanggal 17 menunjukan gejala klinis sama dengan sebelumnya [nafsu makan minum menurun] serta kondisi perut sebelah kiri bagian atas terlihat membesar. Pada pukul 09.30 WIB, Sekar terjatuh dan kejang-kejang. Saat dilakukan emergency, gajah Sekar sudah tak tertolong,” ungkapnya.
Sementara itu, Dokter Hewan Semarang Zoo, Hendrik, menambahkan jika nafsu makan yang menurun berdampak pada kerusakan organ dalam. Hal tersebut yang membuat kondisi perut sebelah kiri bagian atas milik Sekar terlihat membesar.”Sakit gigi, terus membuat nafsu makan-minum turun. Minum turun akibat dehidrasi hingga membuat fungsi ginjal terganggu karena air keluar terlalu banyak dibanding yang masuk. Jadi air seni masuk aliran darah lagi dan menganggu sistem peredaran darah gajah. Menyebabkan kegagalan fungsi ginjal dan jantung,” jelas Hendrik.Kendati berujung pada kerusakan organ dalam, Hendrik menegaskan hal tersebut masih bersifat dugaan. Hingga sekarang, hasil visum kematian gajah masih diteliti di Balai Besar Veteran Wates Yogyakarta.”Penyebab pastinya, masih menunggu hasil visum. Hari ini baru masuk laboratorium,” tutupnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Semarang — Seekor Gajah Sumatera penghuni kebun binatang Semarang Zoo, Jawa Tengah (Jateng), mati pada Jumat (17/2/2023). Gajah bernama Sekar tersebut mati setelah sebelumnya sakit gigi hingga menurunkan nafsu makan.
Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah Darmanto mengatakan hewan dengan nama latin
Elephas Maximus Sumatranus itu mengalami sagit gigi pada 26 Januari 2023.
”Sakit gigi itu menyebabkan nafsu makan Sekar menurun. Selama dilakukan tindakan medis, Sekar kami tempatkan di ruangan terpisah untuk mengurangi aktivitas harian dan memantau kesehatanya,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Senin (20/2/2023).
Baca: Gajah Betina di Aceh Ini Mati Gegara Minum Pestisida Milik Petani
Kendati telah ditangani tim medis hingga kesehatanya membaik pada awal Februari, lanjut Darmanto, kondisi cuaca yang buruk atau dingin disertai hujan lebat membuat kesehatan Sekar kembali menurun pada 10 Februari.
Tim medis pun kembali melakukan penanganan dengan memberikan obat dan sejumlah vitamin. Namun hal tersebut tak membuat kondisi Sekar membaik hingga akhirna mati pada Jumat, 17 Februari 2023.
”Tanggal 17 menunjukan gejala klinis sama dengan sebelumnya [nafsu makan minum menurun] serta kondisi perut sebelah kiri bagian atas terlihat membesar. Pada pukul 09.30 WIB, Sekar terjatuh dan kejang-kejang. Saat dilakukan emergency, gajah Sekar sudah tak tertolong,” ungkapnya.
Sementara itu, Dokter Hewan Semarang Zoo, Hendrik, menambahkan jika nafsu makan yang menurun berdampak pada kerusakan organ dalam. Hal tersebut yang membuat kondisi perut sebelah kiri bagian atas milik Sekar terlihat membesar.
”Sakit gigi, terus membuat nafsu makan-minum turun. Minum turun akibat dehidrasi hingga membuat fungsi ginjal terganggu karena air keluar terlalu banyak dibanding yang masuk. Jadi air seni masuk aliran darah lagi dan menganggu sistem peredaran darah gajah. Menyebabkan kegagalan fungsi ginjal dan jantung,” jelas Hendrik.
Kendati berujung pada kerusakan organ dalam, Hendrik menegaskan hal tersebut masih bersifat dugaan. Hingga sekarang, hasil visum kematian gajah masih diteliti di Balai Besar Veteran Wates Yogyakarta.
”Penyebab pastinya, masih menunggu hasil visum. Hari ini baru masuk laboratorium,” tutupnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com