Pernyataan tersebut disampaikan Luthfi dalam acara ”Rembug Bareng Gubernur Jateng dengan Pimpinan Media” yang berlangsung di gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang pada Rabu (2/7/2025).
Menurut Gubernur Luthfi, Jawa Tengah memiliki banyak keunggulan komparatif yang tidak dimiliki daerah lain. Ia membeberkan, iklim investasi di Jawa Tengah terjamin aman. Hal ini didukung dengan kemudahan perizinan, serta ketersediaan lahan dan tenaga kerja yang memadai.
”Gubernurnya mantan Kapolda, jadi saya pastikan soal keamanan. Perizinan juga kita kawal ketat lewat DPMPTSP. OSS satu pintu, satu hari harus selesai,” tegas Luthfi.
Ia juga menyinggung mekanisme penetapan upah buruh di Jawa Tengah yang dilakukan secara tripartit dan terbuka.
”Upah itu hasil musyawarah. Kalau terlalu tinggi, pengusaha lari. Terlalu rendah, buruh menjerit. Tapi kenyataannya, banyak pabrik pindah dan berdiri di sini,” imbuhnya.
Selain itu, bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Mei lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga meluncurkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, di antaranya subsidi transportasi Trans Jateng sebesar Rp 1.000 dan penyediaan fasilitas daycare.
Menurutnya, daya tarik Jawa Tengah bagi investor juga tercermin dari capaian realisasi investasi yang signifikan.
Murianews, Semarang – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menegaskan jika wilayahnya merupakan lokasi yang sangat menarik bagi para investor untuk menanamkan modal. Hal ini didukung oleh berbagai kebijakan pro investasi yang diterapkan pemerintah.
Pernyataan tersebut disampaikan Luthfi dalam acara ”Rembug Bareng Gubernur Jateng dengan Pimpinan Media” yang berlangsung di gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang pada Rabu (2/7/2025).
Menurut Gubernur Luthfi, Jawa Tengah memiliki banyak keunggulan komparatif yang tidak dimiliki daerah lain. Ia membeberkan, iklim investasi di Jawa Tengah terjamin aman. Hal ini didukung dengan kemudahan perizinan, serta ketersediaan lahan dan tenaga kerja yang memadai.
”Gubernurnya mantan Kapolda, jadi saya pastikan soal keamanan. Perizinan juga kita kawal ketat lewat DPMPTSP. OSS satu pintu, satu hari harus selesai,” tegas Luthfi.
Ia juga menyinggung mekanisme penetapan upah buruh di Jawa Tengah yang dilakukan secara tripartit dan terbuka.
”Upah itu hasil musyawarah. Kalau terlalu tinggi, pengusaha lari. Terlalu rendah, buruh menjerit. Tapi kenyataannya, banyak pabrik pindah dan berdiri di sini,” imbuhnya.
Selain itu, bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Mei lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga meluncurkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, di antaranya subsidi transportasi Trans Jateng sebesar Rp 1.000 dan penyediaan fasilitas daycare.
Menurutnya, daya tarik Jawa Tengah bagi investor juga tercermin dari capaian realisasi investasi yang signifikan.
Capaian investasi...
Pada Triwulan I 2025, total investasi yang masuk ke Jawa Tengah mencapai Rp 21,85 triliun, atau 27,89% dari target tahunan.
Investasi ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 14,08 triliun (64%) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 7,77 triliun (36%). Nilai investasi tersebut juga berhasil menyerap 96.630 tenaga kerja.
Lima sektor utama penyumbang investasi terbesar antara lain industri tekstil, industri alas kaki, industri karet dan plastik, industri makanan, serta sektor perumahan dan kawasan industri.