Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Badan Urusan Logistik (Bulog) Jawa Tengah (Jateng) hingga kini masih memiliki stok beras sebanyak 90 ribu ton. Hal itu diungkapkan Kepala Bulog Jateng Akhmad Kholisun dalam agenda pemberian bantuan beras di Desa Kemiri, Gubug, Grobogan, Sabtu (24/2/2024) sore.

”Untuk Jawa Tengah saat ini stoknya ada 90 ribu ton. Stok ini kita gunakan untuk penyaluran bantuan pangan di mana per bulan penyaluran bantuan pangan kita sejumlah 23.665 ton. Itu kita bagikan secara gratis kepada masyarakat,” jelasnya.

Selain untuk bantuan pangan, stok beras tersebut juga untuk penyaluran Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan untuk penyaluran komersial. Untuk penyaluran komersial, beras tersebut akan diolah kembali dan menjadi beras premium di pasaran. 

”Beras ini juga kita gunakan untuk penyaluran SPHP yang disalurkan melalui berbagai saluran, distributor, baik pasar tradisional maupun modern. Kita pastikan kesediannya selalu ada. Beras itu juga kita salurkan melalui saluran komersial. Jadi beras kita salurkan melalui penggilingan-penggilingan, diproses kembali kemudian kita salurkan untuk menjadi beras premium di pasar tradisional maupun modern,” papar Kholisun.

Dengan berbagai jenis penyaluran tersebut, harapannya stok beras tetap terjaga ketersediaannya. Kemudian, dampak lainnya yakni harga beras menjadi lebih terkendali. Dia mengklaim, saat ini harga beras sudah berangsur turun.

”Dari tiga jenis program itu, rata-rata tiap bulan penyalurannya 35 ribu ton per bulan. Harapannya dalam beberapa minggu ini akan turun lagi. Saat ini sudah mulai turun, karena wilayah di Jateng sudah ada yang panen,” ucapnya.

Kholisun membeberkan, untuk penyerapan beras Bulog Jateng pada 2023 lalu ada sebanyak 300 ribu ton. Sedangkan, pada 2024 hingga kini sudah sebanyak 40 ribu ton.

Dia mengatakan, hingga kini Bulog masih mengandalkan beras impor. Penyerapan beras dari petani lokal diperkirakan baru akan dilakukan pada Maret-April, atau pada Agustus-September mendatang.

”Kita akan melakukan penyerapan sebanyak-banyaknya saat panen raya, sebanyak-banyaknya nanti sekitar April. Agar stok terjaga. Sampai saat ini semuanya masih pakai impor, antara lain dari Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Kamboja,” tandasnya.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler