Kasi Kedaruratan Bencana BPBD Boyolali, Rima Kusuma mengatakan, puluhan personel itu terdiri atas BPBD Boyolali, BPBD Salatiga, Basarnas, PMI Boyolali, PMI Salatiga, warga, dan lain sebagainya.
”Operasi SAR dibuka tanggal 30 Maret-5 April 2023 pukul 07.00 WIB. Ada dukungan empat unit ambulans dan 4 unit roda empat sementara ini. Perkiraan jalur 25 kilometer,” katanya seperti dikutip
, Kamis (30/3/2023).
Rima melanjutkan untuk sukarelawan yang mengurus tentang kesehatan adalah PMI dan PSC 119. Logistik dari BPBD, Dinsos, dan warga.
Terkait transportasi akan ditangani oleh Banser, BPBD, dan PMI. Bagian LCR atau penggunaan Landing Craft Rubber dari Basarnas, BPBD, dan MTA.”Hari ini ada sukarelawan yang
di Klewor (Kemusu),” ujarnya.Sebelumnya diberitakan, dua anak kembar dilaporkan tenggelam di anak Sungai Serang Dukuh Bandung Kulon, Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali pada Rabu (29/3/2023) siang. Dua anak tersebut masih dalam pencarian.Rima mengungkapkan dua anak tersebut diduga hanyut terbawa arus pada Rabu pukul 12.00 WIB dan dilaporkan sekitar pukul 16.00 WIB.”Korban atas nama Muhammad Raffa dan Muhammad Raffi, pelajar, umur tujuh tahun, alamat Dukuh Bandung Kulon, Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali,” jelasnya.
Murianews, Boyolali — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali menerjunkan 70 personel gabungan untuk mencari dua bocah kembar yang diduga hanyut di Sungai Serang, Boyolali. Puluhan personel tersebut akan melakukan pencarian selama enam hari ke depan hingga, Rabu (5/4/2023).
Kasi Kedaruratan Bencana BPBD Boyolali, Rima Kusuma mengatakan, puluhan personel itu terdiri atas BPBD Boyolali, BPBD Salatiga, Basarnas, PMI Boyolali, PMI Salatiga, warga, dan lain sebagainya.
”Operasi SAR dibuka tanggal 30 Maret-5 April 2023 pukul 07.00 WIB. Ada dukungan empat unit ambulans dan 4 unit roda empat sementara ini. Perkiraan jalur 25 kilometer,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Kamis (30/3/2023).
Rima melanjutkan untuk sukarelawan yang mengurus tentang kesehatan adalah PMI dan PSC 119. Logistik dari BPBD, Dinsos, dan warga.
Baca: Hanyut di Sungai Serang Sejak Siang, Bocah Kembar di Boyolali Belum Ketemu
Terkait transportasi akan ditangani oleh Banser, BPBD, dan PMI. Bagian LCR atau penggunaan Landing Craft Rubber dari Basarnas, BPBD, dan MTA.
”Hari ini ada sukarelawan yang
stay di Klewor (Kemusu),” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, dua anak kembar dilaporkan tenggelam di anak Sungai Serang Dukuh Bandung Kulon, Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali pada Rabu (29/3/2023) siang. Dua anak tersebut masih dalam pencarian.
Rima mengungkapkan dua anak tersebut diduga hanyut terbawa arus pada Rabu pukul 12.00 WIB dan dilaporkan sekitar pukul 16.00 WIB.
”Korban atas nama Muhammad Raffa dan Muhammad Raffi, pelajar, umur tujuh tahun, alamat Dukuh Bandung Kulon, Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali,” jelasnya.