Manager Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Krisbiyantoro mengakui, insiden masuknya mobil Fortuner tersebut memang menghambat perjalanan. Pasalnya, posisi mobil melintang dan tak bisa digunakan sebelum mobil dievakuasi.
”Total ada 13 perjalanan yang terganggu, 11 di antaranya merupakan angkutan lebaran. Dari catatan kami, paling lama terlambat 14 menit dan paling singkat terlambat 6 menit. Tidak ada yang terlalu lama karena masih bisa melintas lewat jalur kiri,” katanya keterangan tertulis, Rabu (19/4/2023).
Krisbiyantoro menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (19/4/2023), pukul 03.15 WIB. Setelah kejadian jalur sebelah utara tersebut untuk sementara ditutup.
”Pukul 04.35 WIB Tambak-Sumpiuh jalur hilir dinyatakan tidak bisa dilalui kereta api,” kata dia.
Usai dilakukan penutupan sementara, pihaknya mengupayakan proses evakuasi menggunakan crane yang didatangkan dari Tambak. Namun tidak bisa dilakukan karena terkendala teknis.”Pukul 05.30 WIB operator crane tiba untuk cek lokasi, setelah dilakukan pengecekan disimpulkan untuk crane bentang 12 meter tidak cukup dan untuk crane 50 meter jalan masuk terlalu sempit,” terangnya.
Upaya evakuasi lainnya dilakukan dengan menggunakan mobil jip derek. Selama satu setengah jam upaya tersebut gagal dilakukan.”Lalu kita mendatangkan lokomotif dari Stasiun Maos. Selama hampir dua jam baru bisa dievakuasi. Upaya pertama dilakukan namun sling putus dan akhirnya diulang kembali,” tandasnya.
Murianews, Banyumas – Mobil Fortuner bernopol B 1549 NCO yang membawa sembilan penumpang asal Jambi masuk rel kereta api di jalur Sumpiuh-Tambak, Banyumas. Akibat kejadian itu, PT KAI Daop 5 Purwokerto mencatat 13 perjalanan kereta terhambat.
Manager Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Krisbiyantoro mengakui, insiden masuknya mobil Fortuner tersebut memang menghambat perjalanan. Pasalnya, posisi mobil melintang dan tak bisa digunakan sebelum mobil dievakuasi.
”Total ada 13 perjalanan yang terganggu, 11 di antaranya merupakan angkutan lebaran. Dari catatan kami, paling lama terlambat 14 menit dan paling singkat terlambat 6 menit. Tidak ada yang terlalu lama karena masih bisa melintas lewat jalur kiri,” katanya keterangan tertulis, Rabu (19/4/2023).
Baca: Fortuner Masuk Rel di Banyumas, Sopir Diduga Ajak Penumpang Bunuh Diri
Krisbiyantoro menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (19/4/2023), pukul 03.15 WIB. Setelah kejadian jalur sebelah utara tersebut untuk sementara ditutup.
”Pukul 04.35 WIB Tambak-Sumpiuh jalur hilir dinyatakan tidak bisa dilalui kereta api,” kata dia.
Usai dilakukan penutupan sementara, pihaknya mengupayakan proses evakuasi menggunakan crane yang didatangkan dari Tambak. Namun tidak bisa dilakukan karena terkendala teknis.
”Pukul 05.30 WIB operator crane tiba untuk cek lokasi, setelah dilakukan pengecekan disimpulkan untuk crane bentang 12 meter tidak cukup dan untuk crane 50 meter jalan masuk terlalu sempit,” terangnya.
Baca: Merasa Dikejar-kejar Orang, Sopir Fortuner Masuk Rel di Banyumas Positif Sabu
Upaya evakuasi lainnya dilakukan dengan menggunakan mobil jip derek. Selama satu setengah jam upaya tersebut gagal dilakukan.
”Lalu kita mendatangkan lokomotif dari Stasiun Maos. Selama hampir dua jam baru bisa dievakuasi. Upaya pertama dilakukan namun sling putus dan akhirnya diulang kembali,” tandasnya.