Sabtu, 14 Juni 2025


Alhasil, ribuan mangkok ketupat tersebut ludes dalam sekejap. Bahkan beberapa warga tak kebagian lantaran banyaknya warga.

Kepala UPTD Pengelolaan Objek Wisata Wonogiri Pardiyanto mengatakan pengunjung objek wisata mencapai ribuan orang. Akibatnya, banyak warga yang tak kebagian ketupat lantaran jumlah yang terbatas.

”Ada seribuan ketupat siap saji yang dibagikan gratis kepada pengunjung. Tapi pengunjungnya lebih banyak. Jadi banyak yang tak kebagian. Tapi acara berjalan lancar,” kata Pardiyanto seperti dikutip Solopos.com.

Salah satu pengunjung, Arum, mengaku turut berebut ketupat sayur. Begitu acara andum ketupat berisi kupon doorprize selesai, dia segera merapat ke meja yang tersedia ketupat sayur itu dan mengambil salah satu mangkuk.

”Keluarga juga dapat (ketupat sayur) tadi. Kebetulan dekat dengan meja, jadi masih dapat. Ketupatnya enak, ada daging ayamnya juga, disuir-suir. Lumayan lah,” ujar Arum.

Arum mengaku baru pertama kali mengikuti acara Andum Ketupat. Dia datang ke sana tidak sengaja untuk turut menjadi peserta acara tahunan itu.”Tadinya sekadar mau main di sini saja. Tapi ternyata ada acara ini. Ya sudah ikut sekalian,” ucap dia.Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri, Haryanto, mengatakan tradisi Andum Ketupat ini sudah ada sejak 1980-1990-an. Acara andum ketupat saat ini berbeda dibandingkan beberapa tahun lalu.Dulu, tradisi Andum Ketupat benar-benar ketupat matang yang dibagikan kepada pengunjung. Tapi akhirnya malah banyak yang terbuang dan tidak dimakan. Kemudian hal itu dievaluasi hingga akhirnya berubah seperti sekarang ini.Ketupat yang diandum atau dibagikan dengan cara disebarkan dari panggung itu ketupat berisi kupon doorprize.”Tapi tetap ada ketupat yang dibagikan, yaitu ketupat yang sudah siap saji. Jadi malah bisa termakan semua. Ketupat itu diwadahi dengan piring styrofoam,” jelas dia.

Baca Juga

Komentar

Terpopuler