Rabu, 19 November 2025


Sepasang gajah itu sengaja didatangkan dari lembaga konservasi (LK) Borobudur sebagai pengganti Sekar yang mati beberapa waktu lalu. Dengan begini, koleksi Semarang Zoo kembali lengkap.

Direktur PT Semarang Zoo Choirul Awaludin dalam siaran persnya di laman Pemkot Semarang mengatakan, usaha mendapatkan Gajah Sumatera tidaklah mudah.

Baca: Gajah Sumatera Semarang Zoo Mati Gegara Sakit Gigi

Pihaknya harus melayangkan surat ke beberapa LK untuk mendapatkan gajah hingga akhirnya mendapat peluang dari LK Borobudur sebanyak dua gajah.

”Perjuangan mendapatkan gajah itu pun tak berhenti hanya melayangkan surat saja. Setelah mendapat kepastian, Semarang Zoo mengirim surat ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng untuk bisa mengadopsi gajah,” katanya.

LK Borobudur dan BKSDA Jateng, lanjutnya, juga melakukan survei kesiapan kandang yang dimiliki Semarang Zoo. Setelah dinyatakan siap, tanggal 13 Juni akhirnya diambil untuk menjadi bagian kebun binatang.

”Proses yang sudah kami lakukan sudah klir. Jadi, setelah Bona dan Sela datang, kami punya tiga gajah Sumatera, dua jantan dan satu betina,” terangnya.Awal menyampaikan, dua gajah sumatera tersebut merupakan hibah dari KL Borobudur. Selain gajah, Semarang Zoo juga bakal mendatangkan mahot atau pelatih gajah dari Sambas Kalimantan Barat. Mereka akan melatih tiga gajah yang ada di Semarang Zoo.Baca: Fosil Kepala Gajah Purba Ditemukan Warga di Sragen saat Gali Tanah Uruk”Kemampuan mereka (gajah) bisa dikembangkan lagi untuk menghibur pengunjung,” ujarnya.Menurut Awal, Bona dan Sela memiliki kemampuan khusus yakni bisa melukis. Ukuran mereka dua kali lipat lebih dari gajah pada umumnya.”Di habitat mereka, gajah ini digunakan untuk patroli menggiring gajah liar,” bebernya. 

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler