Murianews, Semarang – Astra Motor Jateng membekali puluhan siswa SMK binaan untuk menjadi triner keselamatan saat berkendara di jalan. Puluhan siswa tersebut dibekali dengan public speaking sebelum diterjunkan ke SMP-SMP di Jateng.

Suko Edi, Instruktur Safety Riding Astra Motor mengatakan, total SMK binaan yang mengikuti pelatihan ketrampulan ini berjumlah 70 SMK se-Jawa Tengah. Para perwakilan SMK tersebut diberi ketrampilan berbicara dengan dipandu seorang triner.

”Nantinya siswa – siswi tersebut akan memulai melakukan edukasi ke seluruh teman – teman sekolahnya. Bahkan bisa menunjang program edukasi ke SMP sekitar sekolah tentang pentingnya perilaku aman di jalan raya,” katanya.

Hal ini tak lepas dari tuntutan tingginya mobilitas para siswa SMA/SMK di setiap daerah. Akibatnya, mereka harus berkendara untuk menunjang aktivitas yang terkait dengan sekolah dan masa depannya.

Oleh karena itu, memahami pentingnya keselamatan berkendara menjadi landasan utama dalam mencegah kecelakaan dan merawat generasi penerus dan menjadi materi siswa/i nantinya dalam mengasah ketrampilan berbicara sebagai seorang trainer.

”Kami ajarkan mereka bagaimana menyampaikan pengetahuan #Cari_Aman dan skenario mencegah kecelakaan, dalam mengedukasi dan meyakinkan teman sebayanya untuk lebih mengutamakan keselamatan selama berkendara di jalan,” terangnya.

Melalui program ini, pihaknya juga ingin menyampaikan pesan jika etika berkendara dan menghormati aturan lalu lintas tidak lagi menjadi tanggungjawab kepolisian saja. Guru, instruktur safety riding, dan siswa juga memiliki kewajiban yang sama.

“Mengundang ahli keselamatan berkendara atau perwakilan kepolisian untuk memberikan pendidikan keselamatan tetap kami jalankan. Diperkuat dengan partisipasi siswa sebagai role model dalam memberikan informasi keselamatan ke teman sebaya,” jelas Yusufa pembina safety riding SMKN 1 Bulakamba

Pihaknya pun berharap pelatihan yang diberikan Astra Motor Jateng ini bisa menghasilkan triner-triner keselamatan yang bisa menunjang tertib lalu lintas. Dengan begitu guru dan orang tua tidak waswas saat melihat anaknya mengendarai sepeda motor.