Lima TKI Dapat Penghargaan di Taiwan, Ada yang dari Demak
Supriyadi
Kamis, 2 Mei 2024 07:45:00
Murianews, Jakarta – Pemerintah Taiwan melalui otoritas New Taipei City memberikan penghargaan kepada lima Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Penghargaan tersebut diberikan atas etos kerja yang diberikan selama bekerja di Taiwan.
Kelima TKI tersebut adalah Syifanul Janah (41) asal Demak, Samikhun (40) pekerja pabrik asal Cilacap, Umi Kulsum (28) perawat di rumah asal Ngawi, Siti Purnati (54), perawat di rumah asal Kendal, dan Titinih (41) perawat di rumah asal Indramayu.
Wali Kota New Taipei City Hou Youyi menyebutkan penghargaan para pekerja teladan ini diberikan tepat di hari buruh (1/5/2024) sebagai wujud apresiasi pemerintah kepada para pekerja dari berbagai negara.
Total penghargaan diberikan kepada 247 pekerja dari beberapa negara, termasuk dari Indonesia. Mereka diberi penghargaan sebagai pekerja teladan lantaran telah bekerja di Taiwan selama 1,5 tahun hingga 14 tahun.
Selain itu, Hou juga berharap satu hari libur nasional untuk buruh yang merupakan janji dari otoritas Taiwan dapat direalisasikan secepatnya.
Terpisah Syifanul Janah yang bekerja sebagai perawat di panti jompo tak menyangka mendapat penghargaan ini. Ia pun sempat nervous saat menerima penghargaan tersebut bersama ratusan pekerja yang lain.
”Rasanya ndredeg (gemetar),” kata seperti dilansir Antara, Kamis (2/5/2024)
Hal senada diungkapkan Titinih. TKI asal Indramayu itu mengaku sudah 12,5 tahun bekerja di Taiwan.
Karenanya, penghargaan yang diterima dipersembahkan untuk mendiang sang ibu dan anak tercintanya yang telah tinggal berjauhan selama belasan tahun tersebut.
”Penghargaan dan perjuangan saya di Taiwan dipersembahkan untuk almarhumah ibu dan anak yang telah tinggal berjauhan selama 12,5 tahun,” ungkapnya.
Sedangkan, Samikhun mengakui penghargaan ini merupakan buah dari kerajinan dan semangat bekerja yang menjadi kunci utama. Sementara Umi Kulsum yang bekerja sebagai perawat di rumah berpesan kepada PMI lain agar bekerja dengan baik.
”Kita harus bekerja dengan baik, kalau kita sudah niatin ke sini, kita harus menganggap pasien kita seperti keluarga sendiri,” terangnya.
Murianews, Jakarta – Pemerintah Taiwan melalui otoritas New Taipei City memberikan penghargaan kepada lima Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Penghargaan tersebut diberikan atas etos kerja yang diberikan selama bekerja di Taiwan.
Kelima TKI tersebut adalah Syifanul Janah (41) asal Demak, Samikhun (40) pekerja pabrik asal Cilacap, Umi Kulsum (28) perawat di rumah asal Ngawi, Siti Purnati (54), perawat di rumah asal Kendal, dan Titinih (41) perawat di rumah asal Indramayu.
Wali Kota New Taipei City Hou Youyi menyebutkan penghargaan para pekerja teladan ini diberikan tepat di hari buruh (1/5/2024) sebagai wujud apresiasi pemerintah kepada para pekerja dari berbagai negara.
Total penghargaan diberikan kepada 247 pekerja dari beberapa negara, termasuk dari Indonesia. Mereka diberi penghargaan sebagai pekerja teladan lantaran telah bekerja di Taiwan selama 1,5 tahun hingga 14 tahun.
Selain itu, Hou juga berharap satu hari libur nasional untuk buruh yang merupakan janji dari otoritas Taiwan dapat direalisasikan secepatnya.
Terpisah Syifanul Janah yang bekerja sebagai perawat di panti jompo tak menyangka mendapat penghargaan ini. Ia pun sempat nervous saat menerima penghargaan tersebut bersama ratusan pekerja yang lain.
”Rasanya ndredeg (gemetar),” kata seperti dilansir Antara, Kamis (2/5/2024)
Hal senada diungkapkan Titinih. TKI asal Indramayu itu mengaku sudah 12,5 tahun bekerja di Taiwan.
Karenanya, penghargaan yang diterima dipersembahkan untuk mendiang sang ibu dan anak tercintanya yang telah tinggal berjauhan selama belasan tahun tersebut.
”Penghargaan dan perjuangan saya di Taiwan dipersembahkan untuk almarhumah ibu dan anak yang telah tinggal berjauhan selama 12,5 tahun,” ungkapnya.
Sedangkan, Samikhun mengakui penghargaan ini merupakan buah dari kerajinan dan semangat bekerja yang menjadi kunci utama. Sementara Umi Kulsum yang bekerja sebagai perawat di rumah berpesan kepada PMI lain agar bekerja dengan baik.
”Kita harus bekerja dengan baik, kalau kita sudah niatin ke sini, kita harus menganggap pasien kita seperti keluarga sendiri,” terangnya.