Turun Gunung, BMKG Cek Langsung Kerusakan Gempa Batang
Supriyadi
Senin, 8 Juli 2024 16:34:00
Murianews, Batang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Banjarnegara turun gunung untuk mengecek langsung kerusakan akibat gempa Batang yang terjadi Minggu (7/7/2024).
Mereka menyurvei langsung tingkat kerusakan akibat gempa bermagnitudo 4,4 yang membuat belasan bangunan termasuk Kantor Bupati Batang rusak.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika (Stageof) Banjarnegara Hery Susanto Wibowo mengatakan, saat ini ia bersama tim telah berada di Batang.
”Saat ini, kami masih di lokasi untuk melakukan survei makro untuk mengetahui kerusakan dan survei mikro dengan pengukuran alat,” katanya seperti dilansir Antara, Senin (8/7/2024).
Ia mengakui berdasarkan pantauan Stageof Banjarnegara, gempa tektonik bermagnitudo 4,4 yang terjadi pukul 14.35 WIB itu episenternya berada di darat. Selain itu kedalamannya juga cukup dangkal yakni 6 kilometer pada jarak 5 kilometer arah timur laut Batang.
”Ini juga merupakan yang pertama kali terjadi dalam dua dekade terakhir. Selama ini, gempa tektonik sering kali terjadi di wilayah selatan Batang yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara,” ungkapnya.
Menurut dia, gempa yang terjadi) itu dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang diduga masih rangkaian atau terusan/sayatan dari sesar Baribis-Kendeng.
Berdasarkan kajian yang dilakukan beberapa ahli dari Pusat Studi Gempa Nasional pada tahun 2017 (PuSGeN 2017), magnitudo gempa yang berpotensi terjadi di wilayah Batang dan pantai utara (pantura) Jateng bisa mencapai lebih dari 6.
”Potensi atau ancaman gempa itu memang ada, tapi kita semua tidak tahu kapan gempa itu akan terjadi. Seperti di Cianjur (Jawa Barat) itu tidak diketahui ada sesar dan terjadi gempa bumi, apalagi untuk wilayah Batang, Pekalongan, dan sekitarnya itu ada sesar yang memang memiliki potensi gempa, tentunya harus lebih siap lagi,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, dengan mengetahui potensi gempa yang ada di wilayah Batang dan sekitarnya, masyarakat diimbau untuk benar-benar memerhatikan kondisi bangunan agar dapat meminimalisasi risiko ketika kembali terjadi gempa.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak takut atau panik serta tidak mudah percaya terhadap berbagai informasi terkait gempa yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
”Jika mendapatkan informasi mengenai gempa, silakan hubungi instansi terkait seperti BMKG maupun BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat,” tambahnya.
Murianews, Batang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Banjarnegara turun gunung untuk mengecek langsung kerusakan akibat gempa Batang yang terjadi Minggu (7/7/2024).
Mereka menyurvei langsung tingkat kerusakan akibat gempa bermagnitudo 4,4 yang membuat belasan bangunan termasuk Kantor Bupati Batang rusak.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika (Stageof) Banjarnegara Hery Susanto Wibowo mengatakan, saat ini ia bersama tim telah berada di Batang.
”Saat ini, kami masih di lokasi untuk melakukan survei makro untuk mengetahui kerusakan dan survei mikro dengan pengukuran alat,” katanya seperti dilansir Antara, Senin (8/7/2024).
Ia mengakui berdasarkan pantauan Stageof Banjarnegara, gempa tektonik bermagnitudo 4,4 yang terjadi pukul 14.35 WIB itu episenternya berada di darat. Selain itu kedalamannya juga cukup dangkal yakni 6 kilometer pada jarak 5 kilometer arah timur laut Batang.
”Ini juga merupakan yang pertama kali terjadi dalam dua dekade terakhir. Selama ini, gempa tektonik sering kali terjadi di wilayah selatan Batang yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara,” ungkapnya.
Menurut dia, gempa yang terjadi) itu dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang diduga masih rangkaian atau terusan/sayatan dari sesar Baribis-Kendeng.
Berdasarkan kajian yang dilakukan beberapa ahli dari Pusat Studi Gempa Nasional pada tahun 2017 (PuSGeN 2017), magnitudo gempa yang berpotensi terjadi di wilayah Batang dan pantai utara (pantura) Jateng bisa mencapai lebih dari 6.
”Potensi atau ancaman gempa itu memang ada, tapi kita semua tidak tahu kapan gempa itu akan terjadi. Seperti di Cianjur (Jawa Barat) itu tidak diketahui ada sesar dan terjadi gempa bumi, apalagi untuk wilayah Batang, Pekalongan, dan sekitarnya itu ada sesar yang memang memiliki potensi gempa, tentunya harus lebih siap lagi,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, dengan mengetahui potensi gempa yang ada di wilayah Batang dan sekitarnya, masyarakat diimbau untuk benar-benar memerhatikan kondisi bangunan agar dapat meminimalisasi risiko ketika kembali terjadi gempa.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak takut atau panik serta tidak mudah percaya terhadap berbagai informasi terkait gempa yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
”Jika mendapatkan informasi mengenai gempa, silakan hubungi instansi terkait seperti BMKG maupun BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat,” tambahnya.