Duh! Bos Angkringan di Klaten Rampok Anak Buah, Honda CRF Raib

Supriyadi
Rabu, 11 September 2024 14:54:00

Murianews, Klaten – Nasib nahas menimpa seorang karyawan angkringan berinisial R warga Desa Belang Wetan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten. Pemuda 25 tahun itu menjadi korban perampokan bosnya sendiri saat bekerja. Akibatnya, Honda CRF yang dikendarainya raib.
M (49) ayah korban mengatakan, kejadian nahas tersebut terjadi Sabtu (7/9/2024) malam. Saat itu, anaknya mencoba kerja paruh waktu dengan menjadi karyawan di sebuah warung angkringan di Godang, Kecamatan Gondoarum Klaten.
”Jadi awalnya, anak saya mencari kerja sampingan. Lalu mencari di medsos dan menemukan lowongan untuk bekerja di angkringan di wilayah Kecamatan Kebonarum, Klaten,” katanya seperti dilansir Detik Jateng.
Sampainya di lokasi, lanjut M, anaknya diminta memotong sayur. Kemudian dibuatkan kopi. Karena tak menaruh curiga, kopi tersebut diminum. Saat itulah sang anak merasakan dada berdebar kencang hingga tidak sadarkan diri.
Dalam kondisi itu, pelaku langsung mengambil sejumlah barang milik korban seperti motor, HP, dan sejumlah uang. Sementara anaknya yang seperti sedang mabuk sempat diamankan warga dan dibawa ke Polres.
”Dibawa ke Polres lalu saya ke sana. Ternyata motor, HP dan uangnya hilang, saat pelaku dicari sudah pergi,” katanya.
Akibat kejadian itu, sang anak mengalami kerugian hingga Rp 30 juta. Ini karena sejumlah barang milik R hilang, seperti motor CRF, HP dan uang.
”Kerugian motor dulu beli sekitar Rp 30 juta motor CRF, HP sekitar Rp 4-6 juta. Kalau uang cuma sekitar Rp 30.000,” rinci M.
Dari hasil penelusuran yang dilakukan, M menyebut, jika pelaku ternyata baru sebulan membuka usaha angkringan. Selama ini pelaku hanya numpang kos di sekitar lokasi. Dan saat dicari di kos juga sudah pergi.
”Sudah tidak ada. Identitas KTP di foto ponsel tapi ternyata KTP-nya editan, kita sudah laporan polisi kemarin,” terangnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kebonarum Polres Klaten Aipda Yanuar Ichsan membenarkan ada laporan kejadian tersebut. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
”Masih diselidiki, keterangan korban sebelum kejadian diberi minuman. KTP (foto) pelaku yang diserahkan ke pemilik kontrakan itu editan,” kata Yanuar.