Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, program magang ke Jepang ini merupakan kerja sama Pemprov Jateng bersama Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) dan International Manpower.
Program ini saat ini banyak diminati lantaran bisa mengasah kemampuan dan mendapat income lebih besar.
”Tahun ini ada 481 yang mendaftar. Tapi yang ikut seleksi hanya ada 383 orang,” katanya.
Nana menjelaskan, para peserta akan mengikuti seleksi mulai hari ini sampai dengan 25 Oktober 2024 mendatang. Mereka akan mengikuti seleksi yang terbagi tiga item, yaitu akademik, kesamaptaan, dan wawancara.
”Setelah peserta seleksi dinyatakan lolos seleksi awal, mereka akan mengikuti pelatihan Bahasa Jepang selama dua bulan,” terangnya.
Selanjutnya mereka akan kembali mengikuti seleksi akhir di Jakarta dan bagi mereka yang diterima akan magang di Jepang selama tiga tahun.
Setelah itu, para peserta akan mendapatkan tiga modal penting, yakni modal berupa uang, pengalaman kerja, dan koneksi.
Murianews, Semarang – Sebanyak 383 warga Jawa Tengah (Jateng) dari berbagai wilayah mengikuti seleksi program magang ke Jepang. Seleksi magang dilakukan di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, program magang ke Jepang ini merupakan kerja sama Pemprov Jateng bersama Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) dan International Manpower.
Program ini saat ini banyak diminati lantaran bisa mengasah kemampuan dan mendapat income lebih besar.
”Tahun ini ada 481 yang mendaftar. Tapi yang ikut seleksi hanya ada 383 orang,” katanya.
Nana menjelaskan, para peserta akan mengikuti seleksi mulai hari ini sampai dengan 25 Oktober 2024 mendatang. Mereka akan mengikuti seleksi yang terbagi tiga item, yaitu akademik, kesamaptaan, dan wawancara.
”Setelah peserta seleksi dinyatakan lolos seleksi awal, mereka akan mengikuti pelatihan Bahasa Jepang selama dua bulan,” terangnya.
Selanjutnya mereka akan kembali mengikuti seleksi akhir di Jakarta dan bagi mereka yang diterima akan magang di Jepang selama tiga tahun.
Setelah itu, para peserta akan mendapatkan tiga modal penting, yakni modal berupa uang, pengalaman kerja, dan koneksi.
”Kami menyambut baik kepada Kementerian Tenaga Kerja dan International Manpower atas program magang ke Jepang,” ungkapnya.
Menurut dia, program tersebut merupakan salah satu upaya meningkatkan keterampilan, wawasan, dan etos kerja para calon tenaga kerja di Jateng.
Melalui program tersebut, ia berharap para angkatan kerja mampu terserap kerja atau merintis usaha mandiri, sehingga mampu menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Jateng.
Ia menjelaskan program tersebut sudah dilakukan sejak 2018 dan hingga 2023 tercatat total peserta yang sudah diseleksi sebanyak 3.294 orang. Pada 2023 Jateng memberangkatkan sebanyak 59 orang.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan, program tersebut dinilai cukup baik karena dengan kemampuan yang mereka miliki ada yang terserap lapangan pekerjaan dan ada yang memiliki usaha mandiri.